ECONOMICS

Sektor UMKM Berpotensi Reguk Rp546,5 Triliun dari Transformasi Digital

Taufan Sukma/IDX Channel 22/08/2022 15:23 WIB

ejumlah negara saat ini tengah memaksimalkan potensi UMKM melalui dukungan transformasi digital untuk mendapatkan hasil berupa pertambahan nilai ekonomi.

Sektor UMKM Berpotensi Reguk Rp546,5 Triliun dari Transformasi Digital (foto: MNC Media)

IDXChannel - Transformasi digital dinilai menjadi tantangan utama bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk dapat mengembangkan bisnisnya di masa mendatang.

Dengan memperkuat lini digitalnya, UMKM dapat meningkatkan cakupan pasarnya tanpa harus terbatas oleh sekat wilayah. Hal ini diantaranya yang menjadi concern yang dibahas dalam riset yang dilakukan Blibli bersama Boston Consulting Group, dengan tema Menciptakan Pertumbuhan Inklusif Melalui Digitalisasi UMKM di Indonesia.

Dalam riset tersebut, UMKM yang telah go digital atau terhubung dengan platform digital diyakini bisa mendongkrak pendapatannya 1,1 kali lebih tinggi dari UMKM yang hanya eksis secara fisik.

"UMKM online juga 2,1 kali lebih berpeluang untuk menjual barang di skala nasional, dan 4,6 kali lebih berpeluang untuk mengekspor barang ke luar negeri," ujar Managing Director Boston Consulting Group, Haikal Siregar, dalam keterangan resminya, Jumat (19/8/2022).

Namun demikian, menurut Haikal, sejauh ini masih 20 persen saja dari keseluruhan pelaku UMKM nasional yang telah 'melek digital'. Karenanya, upaya mendongkrak literasi digital di kalanganb pelaku UMKM dianggap menjadi tantangan yang perlu segera dicarikan solusinya oleh seluruh pihak, terutama pemerintah dan lembaga dan instansi terkait.

"Meski mayoritas pelaku UMKM merasa puas dengan tingkat dukungan dari pemerintah saat ini, masih ada harapan dari para pelaku ini untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut untuk pengembangan selanjutnya," tutur Haikal.

Haikal menjelaskan, sejumlah negara saat ini tengah memaksimalkan potensi UMKM melalui dukungan transformasi digital untuk mendapatkan hasil berupa pertambahan nilai ekonomi. Jepang, misalnya, yang menargetkan peningkatan ekonomi sebesar US$300 miliar, dengan menggenjot digitalisasi UMKM dari 54 persen menjadi 84 persen pada 2024.

Dengan pemberian dukungan yang tepat, Indonesia diyakini Haikal bisa meningkatkan literasi digital UMKM dari 20 persen menjadi 50 persen pada tahun 2024. Langkah ini diperkirakan bakal menghasilkan peningkatan ekonomi sebesar US$38 miliar, atau setara sekitar Rp546,5 triliun.

"Sekaligus juga memperluas peluang ekonomi lainnya yang lebih besar," tukas Haikal.

Selain itu, hasil riset disebut Haikal juga menunjukkan bahwa untuk mendorong digitalisasi UMKM Indonesia harus memfokuskan investasinya pada teknologi digital dan ekosistem pendukung (enabler). UMKM juga membutuhkan dukungan dan bimbingan agar dapat mengatasi tantangan demi mencapai kesuksesan bersama e commerce, termasuk dalam segi adopsi teknologi, branding, modernisasi produk lokal, dan sertifikasi.

Sementara, Chief Executive Officer sekaligus Co-Founder Blibli, Kusumo Martanto, mengungkapkan bahwa penelitian tersebut menunjukkan bahwa 77 persen UMKM mempekerjakan komunitas lokal, dengan membuka antara satu sampai lima lapangan kerja bagi masyarakat setempat. Efek pengganda ini membuktikan bahwa upaya pemberdayaan UMKM dengan teknologi digital akan membuka jalan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan bagi Indonesia. 
"Blibli berkomitmen untuk memainkan perannya dengan lebih aktif lagi, bermitra dengan perusahaan dan agensi yang profesional dan berpengalaman di seluruh Indonesia," tegas Kusumo. (TSA)

SHARE