ECONOMICS

Sektor yang Mengandung Logam Paling Cuan Menurut Feng Shui, Apa Saja?

Nia Deviyana 01/02/2023 13:51 WIB

Feng Shui consultant, Yulius Fang, membeberkan sektor yang diprediksi cuan pada tahun Kelinci Air. 

Sektor yang Mengandung Logam Paling Cuan Menurut Feng Shui, Apa Saja? Foto: MNC Media.

IDXChannel - Feng Shui consultant, Yulius Fang, membeberkan sektor yang diprediksi cuan pada tahun Kelinci Air. Pendekatan semacam feng shui kerapkali digunakan para pelaku pasar guna mengukur tingkat keuntungan. 

Yulius menerangkan sektor yang dijagokan pada tahun ini adalah yang mengandung elemen logam. 

"Dalam konteks bidang usaha, mencakup otomotif, elektronik, computer, permesinan, manufaktur, alat berat, tools dan equipment, pertambangan mineral, produk logam dan emas, perhiasan, obat kimia, salon, bisnis kecantikan, dan telekomunikasi," ujar Yulius dalam Break Time bersama IDXChannel yang dikutip Rabu (1/2/2023). 

Adapun untuk sektor dengan prospek sedang dipegang oleh properti dan konsumsi, infrastruktur, perbankan, asuransi tradisional, pertanian, sembako, barang konsumsi atau makanan, peternakan, produk kulit, sumber daya alam, koperasi, dan grosir.  

Sementara untuk market dengan prospek yang cukup mencakup restoran atau kuliner, energi atau bahan bakar, kimia, pasar uang, pasar saham, asuransi modern, penerbangan, teknologi, pendidikan, pertunjukan, electrical, advertising, game, dan spekulasi.

Prediksi ini tentu berlanjut sampai market dengan prospek yang kurang bagus di tahun ini.

Menurut dia, dapat dua sektor antara lain sektor yang berelemen air dan kayu. Yulius memberi contoh seperti minuman, cafe, tour and travel, hotel, transportasi, perkapalan, perikanan, hiburan, bisnis IT ataupun software termasuk aplikasi, media online, laundry, tekstil, fashion, healthcare, perhutanan, percetakan, stationary.

Kemudian perkebunan, furniture, produk kayu, kurir, ekspedisi dan logistik, pergudangan, obat tradisional, eceran, dan jaringan.

Adapun healthcare di sini berbeda dengan farmasi. 

"Kalau farmasi termasuk bagus. Jangan tertipu dengan pandemi covid 19 yang sudah terkendali, virus lain akan tetap bisa berpotensi meningkat. Akan ada temuan obat baru, covid menurun tapi virus lain meningkat, kita membuat prediksi ini sudah dari awal tahun," tuturnya. 

Tidak hanya market, Yulius juga membagikan ramalannya terkait prospek bisnis. 

"Tahun ini penuh tantangan, jadi yang harus dilakukan adalah bertahan dan fokus ke dalam. Bisnis apapun kalau memang bagus, raportnya hijau, ini boleh kita fokus ke pertumbuhannya," ujar dia.

"Ekspansi bisa dilakukan secara selektif. Kalau mau buka bisnis baru, ini risikonya sangat tinggi tahun ini, jadi tidak disarankan buka bisnis baru dengan modal besar tanpa adanya keahlian dan pengalaman," imbuh Yulius.

Ia mengingatkan bahwa tahun ini bukan tahun membuka bisnis untuk seorang pemula.

“Selain melihat tren bisnis, kita juga harus melihat hoki pemiliknya. Kalau hoki pemiliknya selama empat tahun usaha bagus, feng shui tempat usahanya bagus, skenario ini mungkin bisa kita lakukan dengan hati-hati. Sedangkan untuk pebisnis yang raportnya hijau bagus dan mau ekspansi serta tidak punya masalah keuangan, silakan dilakukan secara selektif," pesan dia.

Yulius juga mengingatkan untuk para pebisnis dan investor dengan raport merah di tahun ini.

Dia jika memang harus ada pengurangan karyawan agar bisa sehat kembali, lakukanlah secara adil dengan pesangon terbaiknya. Mundur satu sampai dua langkah tidaklah masalah untuk loncatan yang lebih hebat. 

Dia juga berpesan bahwa solusi untuk pebisnis ialah jaga case flow lebih dahulu dan mempertahankannya dengan kondisi yang sehat. 

Cara menjaga case flow ya kita jangan memberikan utang orang terlalu lama atau terlalu banyak jumlahnya, stock jangan berlebihan, jangan over-bullish di tahun ini. 

Kemudian, selektif dalam ekspansi, kerja keras dan kesabaran, kolaborasi dengan usaha yang sama. Misalnya, perusahan bank dan asuransi, jadi bancassurance. 

"Perluas jaringan itu diartikan bahwa kita jangan main sendiri, cari kawan untuk perkuat fundamental dan lakukan viral marketing karena strategi tersebut masih efektif di tahun ini untuk mengejar omzet sales kita." tuturnya. (NIA)

Penulis: Anabela C Zahwa 

 

SHARE