ECONOMICS

Selamat dari Dampak Pandemi, Airbnb Nikmati Lonjakan Permintaan

Wahyu Dwi Anggoro 30/03/2023 14:41 WIB

Airbnb Inc. kini fokus meningkatkan produk intinya untuk memenuhi kebutuhan jutaan penyewa dan pemilik bangunan yang menggunakan platform berbagi akomodasi ini.

Selamat dari Dampak Pandemi, Airbnb Nikmati Lonjakan Permintaan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Airbnb Inc. kini fokus meningkatkan produk intinya untuk memenuhi kebutuhan jutaan penyewa dan pemilik bangunan yang menggunakan platform berbagi akomodasi ini. 

Airbnb mencatatkan keuntungan untuk pertama kalinya pada 2022, dua tahun setelah pandemi hampir membuatnya tutup.

"Kami terus berusaha memberikan kemudahan untuk pemilik bangunan, terus menyediakan layanan inti yang lebih baik bagi penyewa dan pemberi sewa," kata Chief Financial Officer Dave Stephenson, dilansir dari Bloomberg pada Kamis (30/3/2023).

Perusahaan yang bermarkas di San Francisco melaporkan pendapatan senilai USD8,4 miliar  dan laba bersih sebesar USD1,9 miliar tahun lalu. Airbnb diuntungkan oleh para pelancong yang ingin berlibur setelah pembatasan perjalanan dicabut. 

Airbnb berharap bisnisnya tetap stabil meskipun inflasi meningkat dan prospek ekonomi kurang baik. Perusahaan melaporkan dalam laporan keuangannya yang terbaru bahwa pemesanan pada Januari meningkat sebesar 20 persen.

"Permintaan untuk liburan jauh lebih tangguh daripada keinginan untuk membeli tas Fendi terbaru," kata Stephenson.

Demi memenuhi kenaikan permintaan, Airbnb berusaha meningkatkan persediaan. Pada akhir tahun lalu, Airbnb memiliki 6,6 juta listing, meningkat  900.000 dari tahun sebelumnya. Perusahaan juga menyiapkan berbagai strategi untuk meningkatkan pelayanan.

Airbnb juga berencana mengembangkan ekosistem yang terdiri dari layanan-layanan yang bermanfaat bagi pelanggan, seperti layanan kebersihan dan pasokan makanan. Perusahaan mungkin mengembangkan platform-platform sendiri atau melakukan akuisisi.

“Layanan-layanan seperti itu sangat dekat dengan layanan inti kami,” kata Stephenson.

Airbnb sedang memegang dana dengan jumlah yang signifikan Perusahaan dilaporkan memiliki kas dan setara kas sebesar USD7,38 miliar pada  2022.

Menurut Stephenson, Airbnb tidak kesulitan dalam mengakses pendanaan, tapi tantangannya sekarang adalah bagaimana mengelola pengeluaran. Stephenson mengatakan Airbnb tidak berencana mencari pendanaan tambahan dalam waktu dekat. 

Sebagai bagian dari strategi pengelolaan keuangan, Airbnb telah menghabiskan sekitar SD 1,5 miliar untuk membeli kembali sahamnya tahun lalu dan berencana mengalokasikan jumlah yang sama untuk pembelian kembali saham tahun ini.

Airbnb telah bekerjasama dengan beberapa pemilik apartemen besar agar pemilik properti bisa menyewakan unit yang tidak digunakan. Setiap pemilik properti akan mendapatkan potongan sebesar 15persen hingga 25persen dari pendapatan.

Ellie Mertz, wakil presiden keuangan, mengatakan bahwa langkah tersebut merupakan salah satu strategi membangun pasokan jangka panjang. Airbnb terus mencatat peningkatan lama masa inap rata-rata. 

Saat efek Covid mereda, Airbnb mengamati bahwa orang-orang mulai berpergian ke luar negeri lagi. Meskipun perjalanan masih terbatas di kawasan Asia Pasifik, kawasan tersebut mulai pulih belakangan ini. 


(WHY/Anggerito Kinayung Gusti)

SHARE