Semester I-2022, Realisasi Investasi di Jawa Timur Capai Rp53,5 Triliun
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi selama semester I atau periode Januari-Juni 2022 mencapai Rp584,6 triliun.
IDXChannel - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi selama semester I atau periode Januari-Juni 2022 mencapai Rp584,6 triliun. Dari total investasi, tertinggi adalah Jawa Barat dengan nilai Rp83,5 triliun.
Disusul DKI Jakarta sebesar Rp80,5 triliun dan ketiga adalah Jawa Timur dengan nilai investasi Rp53,5 triliun.
Sedangkan realisasi investasi di triwulan II atau selama April-Juni 2022, terbanyak juga di Jawa Barat dengan nilai Rp44,0 triliun. Disusul DKI Jakarta sebesar Rp40,1 triliun, Sulawesi Tengah sebesar Rp32,1 triliun dan Jawa Timur sebesar Rp29,9 triliun.
Secara rinci, investasi di Jawa Timur pada triwulan II 2022 terdiri atas, PMA sebesar Rp11,3 triliun atau tumbuh 198,1% (yoy). Sementara PMDN sebesar Rp18,6 triliun atau naik 34,1% (yoy).
Dari capaian realisasi investasi pada triwulan II diakumulasi dengan triwulan I, maka target investasi Jatim di tahun 2022 sebesar Rp80 triliun (target RPJMD 2019-2024) telah terpenuhi sebesar 66,9%
Terkait pencapaian realisasi investasi tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, ini merupakan bukti bahwa iklim investasi di Jatim sangat kondusif. Sehingga, penanam modal baik dari luar maupun dalam negeri dapat terealisasi dengan baik.
"Bahkan, dengan pertumbuhan yang telah terealisasi, kami yakin target investasi Jatim 2022 akan dapat tercapai maksimal," katanya, Kamis (4/8/2022).
Khofifah menjelaskan, terdapat lima negara yang berkontribusi tertinggi terhadap investasi di Jatim. Antara lain Amerika Serikat dengan kontribusi 43,8% dan total realisasi mencapai Rp4,94 Triliun.
Kemudian Hong Kong 19,2% dengan realisasi Rp2,16 triliun. Disusul Singapura 15,1% dengan realisasi Rp1,70 triliun. Lalu Jepang 9,7% dengan realisasi Rp1,01 triliun. Terakhir Samoa Barat 2,4% dengan investasi Rp0,28 triliun.
"Pertumbuhan investasi ini harus terus diiringi dengan promosi untuk menarik kepercayaan lebih banyak investor. Dengan tumbuhnya investasi di Jatim, kita berharap akan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Jatim semakin bergairah," ujar Khofifah.
Berdasarkan sektor realisasi investasi dalam realisasi pada periode ini didominasi oleh sektor Perumahan, Kawasan Industri dan perkantoran (13,6%), industri makanan (11,9%), industri kertas dan percetakan (9,6%), hotel dan restoran (9,1%), serta industri kimia dan farmasi (8,6%).
Sementara struktur sektor pembangun PMA yang dominan meliputi, Pertambangan (40,7%), Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya (22,2%), Industri Makanan (10,7%), Industri Kimia dan Farmasi (10,3%), dan Industri Lainnya (3,7%).
Khofifah berkomitmen untuk menjaga dan meningkatkan investasi di Jatim akan terus dilakukan. Misalnya melalui aplikasi perizinan online - Jatim Online Single Submission (JOSS).
“Kami berharap dengan upaya–upaya komprehensif yang telah dilakukan dapat meningkatkan kinerja investasi di Jawa Timur yang selanjutnya dapat berimbas pula pada pemulihan ekonomi masyarakat,” ujarnya. (TYO)