ECONOMICS

Sempat Disetop Krakatau Steel, Pabrik Baja HSM 1 kembali Beroperasi Akhir 2024

Suparjo Ramalan 06/06/2024 16:30 WIB

Krakatau Steel memastikan fasilitas pabrik Hot Strip Mill 1 atau HSM 1 kembali beroperasi pada akhir 2024.

Krakatau Steel memastikan fasilitas pabrik Hot Strip Mill 1 atau HSM 1 kembali beroperasi pada akhir 2024.

IDXChannel - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, (KRAS) memastikan fasilitas pabrik Hot Strip Mill 1 atau HSM 1 kembali beroperasi pada akhir 2024.

Pengoperasian kembali ini dilakukan setelah perusahaan menghentikan sementara waktu operasional HSM 1. 

Direktur Utama Krakatau Steel, Purwono Widodo mengatakan, proses perbaikan pabrik terus digenjot, hingga pada akhir tahun ini akan kembali beroperasi.

"Manajemen berkeyakinan bahwa program operasional dan strategis perseroan, termasuk program dalam usulan rencana penyehatan keuangan tersebut dapat dilaksanakan, sehingga Krakatau Steel Group dapat terus menjaga keberlangsungan kegiatan usahanya," kata Purwono, Kamis (6/6/2024).

Di saat bersamaan, emiten bersandi saham KRAS ini juga melakukan penyehatan keuangan, setelah perusahaan mencatatkan rugi bersih sebesar USD131,65 juta atau setara Rp2,03 triliun pada 2023. 

"Kami terus berupaya untuk dapat terus berkontribusi dalam pembangunan nasional dan berperan dalam membangun kemandirian industri baja nasional sebagai perwujudan Visi Indonesia Emas 2045," katanya.

"Di sisi lain Krakatau Steel juga terus melakukan upaya peningkatan performa kinerjanya termasuk mengusulkan program Rencana Penyehatan Keuangan untuk mendapatkan persetujuan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di akhir Juni 2024," lanjut Purwono.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas meminta KRAS dikelola secara profesional. Pasalnya, Krakatau Steel sebagai BUMN industri strategis bisa memasok kebutuhan baja nasional ke berbagai sektor industri, misalnya konstruksi, energi, pertahanan, hingga infrastruktur perhubungan. 

“Krakatau Steel adalah industri strategis pertama yang dibangun oleh pemerintah Indonesia sehingga harus dikelola secara profesional dan harus bisa menyesuaikan dengan perkembangan teknologi," kata pria yang kerap disapa Zulhas. 

Zulhas mendorong Krakatau Steel untuk menjadi terdepan dalam industri baja nasional, terus lakukan inovasi dan modernisasi. KRAS sebagai industri strategis dapat menjadi perusahaan yang kompetitif dan siap terhadap segala perubahan, sehingga mampu memberikan pemenuhan kebutuhan baja domestik dan global. 

(NIY)

SHARE