ECONOMICS

Sempat Tembus Rp110 Ribu, Harga Cabai di Mandailing Kini Rp45 Ribu per Kg

Ahmad Husein Lubis 14/09/2022 10:53 WIB

Harga cabai di Mandailing Natal kini turun drastis. Dari semula Rp110 ribu per kg menjadi Rp45 ribu per kg.

Sempat Tembus Rp110 Ribu, Harga Cabai di Mandailing Kini Rp45 Ribu per Kg (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Harga sejumlah kebutuhan pokok di Mandailing Natal, Sumatera Utara terpantau masih fluktuatif pasca harga Bahan Bakar Minyak (BBM) naik. Harga sejumlah komoditi masih mengalami kenaikan, sementara harga cabai yang semula melambung tinggi, kini turun drastis. 

Berbagai jenis beras, baik kualitas medium maupun premium terpantau masih mengalami kenaikan di Mandailing Natal. Harga beras kualitas medium, seperti IR64 dan C4 naik rata-rata Rp1.000 per kilogram (kg). Sementara kualitas premium, seperti Ramos Super dan Kincir Angin naik Rp2.000 per kg. 

Pedagang beras di pasar tradisional Mandailing Natal, Sumatera Utara, Hasnah mengaku, kenaikan harga lebih disebabkan biaya ongkos angkut karena pasokan beras saat ini mayoritas berasal dari luar Mandailing Natal. 

"Harga beras naik, terutama beras-beras lokal. Kenaikannya Rp1.000 per kilo. Itu karena modal makin mahal lantaran biasanya ambil (pasokan) dari sini, tapi kami harus ambil ke tempat lain juga," terangnya, Rabu (14/9/2022). 

Berbeda dengan beras, harga seluruh jenis cabai di Pasar Panyabungan justru terpantau turun drastis. Pedagang mengaku, penurunan harga kemungkinan antara stok banyak atau karena berkurangnya daya beli masyarakat pasca kenaikan harga BBM. 

Harga cabai merah keriting yang sempat menembus Rp110 ribu per kg, kini dijual Rp45 ribu per kg. Cabai rawit pun turun menjadi Rp50 ribu per kilo, serta cabai hijau merosot dari Rp28 ribu menjadi Rp20 ribu per kg. 

Sedangkan harga bawang merah dan tomat, serta berbagai jenis sayuran masih terpantau normal. 

"(Cabai) turun, Rp45 ribu per kg (cabai merah keriting) Kurang tahu penyebabnya, apakah karena barangnya banyak atau daya beli masyarakat berkurang," pungkas Pedagang Sayur di Pasar Penyabungan, Jamaluddin. (FAY)

SHARE