ECONOMICS

Sepanjang 2023, Kilang Pertamina Internasional Olah 340,91 Juta Barrel Minyak Mentah  

Nur Ichsan Yuniarto 13/06/2024 23:58 WIB

PT Kilang Pertamina Internasional berhasil mengolah minyak mentah sekitar 340,91 juta barrel sepanjang 2023.

PT Kilang Pertamina Internasional berhasil mengolah minyak mentah sekitar 340,91 juta barrel sepanjang 2023.

IDXChannel - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) berhasil mengolah minyak mentah sekitar 340,91 juta barrel sepanjang 2023. Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya sebanyak 333,06 juta barrel.

Sementara produksi produk BBM 2023 sebanyak 274,80 juta barrel meningkat 5,15% dari tahun sebelumnya yakni 261,35 juta barrel. 

Direktur Utama PT KPI Taufik Aditiyawarman mengatakan, KPI meraih kinerja positif pada 2023. Sejumlah pencapaian positif di tahun buku 2023 membangkitkan semangat untuk meraih kinerja lebih baik di tahun 2024.

"KPI berhasil melalui 2023 dengan baik. Hal ini ditandai dengan pencapaian positif perusahaan yang pada hari ini disampaikan Direksi kepada Pemegang Saham," kata Taufik dalam keterangan resminya, Kamis (13/6/2024).

Dia menambahkan, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh KPI 2023 adalah konflik geopolitik yang berkepanjangan di Eropa dan Timur Tengah yang juga memberikan dampak yang sangat besar terhadap perekonomian global.

Konflik tersebut mempengaruhi rantai pasok dan harga komoditas energi dan pangan serta lonjakan inflasi global. Saat ini KPI tetap fokus dalam menjalankan mandat untuk mendukung ketahanan energi nasional.

"KPI harus dapat memenuhi kebutuhan energi nasional, khususnya dalam penyediaan bahan bakar minyak bagi masyarakat dan kalangan industri berkoordinasi di Pertamina Group. Disisi lain, KPI juga diharapkan memiliki profitabilitas yg baik," kata dia.

KPI meneguhkan komitmennya untuk menjadi leading dan pioneer dalam pengembangan drop in renewable fuel khususnya Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau Bioavtur yang menjadi jawaban untuk dekarbonisasi industri penerbangan sipil dan telah memenuhi persyaratan aspek safety yang ketat. 

"Inovasi SAF merupakan upaya KPI dalam menjawab tantangan bisnis dan kebutuhan pasar terkait bahan bakar terbarukan dan rendah emisi di industri penerbangan sipil sekaligus mendukung komitmen Pemerintah dalam capaian target Net Zero Emission (NZE)," kata Taufik. 

Selain itu, KPI terus berinovasi dalam mengembangkan produk ramah lingkungan. Upaya ini mencakup pengembangan dan produksi bahan bakar ramah lingkungan seperti Pertamina RD, yang tetap menjadi fokus meskipun dalam kondisi pasar yang menantang. 

"KPI juga terus menunjukkan komitmen kami terhadap produksi energi bersih melalui produk seperti HVO, LSFO V 1250, Musicool, dan Biosolar 30 (B30), yang semuanya menunjukkan dedikasi PT KPI terhadap inisiatif dekarbonisasi dan keberlanjutan," kata dia.

Dengan kondisi prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil di 2024, KPI akan mengoptimalisasi aset yang dimiliki untuk berinovasi dan kelincahan operasional dalam pengelolaan bisnis end-to-end mulai dari pemilihan crude sampai pada pengoperasian kilang dan penyaluran produk. 

"Tahun ini, KPI mengerahkan upaya untuk mampu memenuhi target yang dibebankan dan sekaligus membukukan profitabilitas," kata dia.

Optimisme Direksi KPI mendapatkan dukungan penuh dari Pemegang Saham PT Pertamina (Persero). Direktur Manajemen Risiko PT Pertamina (Persero) Ahmad Siddik Badruddin mengingatkan agar Direksi KPI fokus pada rencana pengembangan bisnis pada tahun 2024 serta Rencana Jangka Panjang Perusahaan yang telah disusun.

(NIY)

SHARE