Seperti Covid, Virus PMK Terus Menyebar Luas di 193 Kabupaten di 18 Provinsi
Virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terus meluas dan sudah menyebar di 193 kabupaten dan 18 provinsi.
IDXChannel - Virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terus meluas dan sudah menyebar di 193 kabupaten dan 18 provinsi. Cepatnya penyebaran virus ini diibaratkan seperti penyebaran covid-19.
Berdasarkan data yang di rilis Kementan pada situs siagapmk.id, Jumat (17/6/2022) tergambar belum ada tren penurunan kasus hewan terjangkit.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Pertanian mengakui bahwa memang kecepatan penularan virus tersebut hampir sama dengan covid 19. Bisa menyebar melalui udara bahkan kontak fisik.
Hal tersebut menurutnya diperparah ketika datangnya musim lebaran idul adha yang mana demand atau permintaan akan hewan ternak khususnya pada sapi, kerbau, kambing, maupun domba meningkat untuk kebutuhan kurban. Disamping itu hewan tersebut juga cukup rentan untuk tertular.
Kementerian Pertanian, pada tanggal 13 Juni menyampaikan informasi terkait peta penyebaran wabah PMK hingga jumlah hewan sakit hingga mati karena virus. Hasilnya pada tanggal tersebut Kementan seperti yang dirilis pada situs siagapmk.id mengabarkan setidak terdapat 180 kabupaten di 18 Provinsi di Indonesia.
Masih pada tanggal yang sama, Kementan juga merilis jumlah hewan sakit akibat wabah PMK berjumlah 151.536 ekor, adapun hewan yang terpaksa dilakukan pemotongan bersyarat berjumlah 895 ekor, sedangkan yang hewan mati berjumlah 698.
Sedangkan per hari ini, 17 Juni 2022, Kementan juga merilis peta penyebaran wabah PMK melalui situs siagapmk.id. Hasilnya jumlah kabupaten yang terserang virus semakin meluas hingga 193 kabupeten di 18 provinsi.
Meluasnya wilayah yang terserang PMK juta di ikuti oleh peningkatan jumlah hewan ternak yang sakit, pemotongan bersyarat, hingga hewan yang harus mati. Pada tanggal tersebut tercatat hewan yang sakit berjumlah 181.705 ekor.
Adapun hewan yang dilakukan pemotongan bersyarat 1.332 ekor. Sedangkan hewan yang mati berjumlah 900 ekor. Kematian hewan akibat wabah tersebut meningkat 202 ekor dalam kurun waktu kurang lebih 4 hari. (RRD)