ECONOMICS

Seperti Ini Strategi Pengusaha Restoran Hadapi PPKM Mikro

Dimas Andhika 09/02/2021 19:30 WIB

Hari ini pemerintah memberlakukan aturan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Mikro, salah satu pasalnya operasional restoran maksimal pukul 21.00.

Seperti Ini Strategi Pengusaha Restoran Hadapi PPKM Mikro

IDXChannel - Hari ini pemerintah memberlakukan aturan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, salah satu pasalnya operasional restoran maksimal pukul 21.00. 

Hal ini sebagaimana Instruksi Mendagri No.3/2021 yang beredar tentang Pemberlakuan PPKM Berbasis Mikro dan Pembentukan Posko Penanganan Covid-19 Di Tingkat Desa Dan Kelurahan Untuk Pengendalian Penyebaran Covid-19.

"Pemberlakuan PPKM Mikro mulai berlaku sejak tanggal 9 Februari 2021 sampai dengan tanggal 22 Februari 2021," demikian bunyi diktum ke-14 Instruksi mendagri tersebut.

Meyikapi perubahakan kebijakan itu, sejumlah restoran di bilangan Jakarta Pusat pun telah melakukan berbagai persiapan. Seperti yang dilakukan Yakiniku Like.

Ade Defiyanti, Store Manager Yakiniku Like mengatakan pihaknya telah menyiapkan tiga strategi khusus untuk mengantisipasi pelonggaran PPKM Mikro.

"Pertama, dari staf akan kami breakdown lagi schedulnya. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan gaji yang sesuai," terang Ade saat ditemui MNC Portal di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (9/2/2021).

Strategi kedua berkaitan dengan stok bahan makanan yang akan diolah. Selama pandemi Covid-19, banyak restoran yang memutuskan untuk mengurangi jumlah produk mereka karena adanya pembatasan sosial.

Sehingga satu-satunya cara untuk memastikan bahan makanan benar-benar habis terjual dan tidak terbuat adalah dengan merencanakan pembelanjaan.

"Stok produk (bahan makanan), kita breakdown juga. Biasanya keluar 100% sekarang 50% saja. Jadi harus dipilah apa saja yang paling laku, harus diestimasikan sehingga tidak terlalu berlebihan dan tidak kekurangan," jelasnya.

Strategi terakhir adalah memastikan pelaksanaan protokol kesehatan berlangsung ketat disiplin. Dalam hal ini, pihak restoran akan menyediakan alat-alt sanitar, pengukur suhu tubuh, serta membatasi meja makan sebagai upaya social distancing.

"Perubahan jam opersional itu mempengaruhi sekali karena dari dulu yang salesnya 100% sekarang 50%. Bahkan sekarang ada costumer yang menolak masuk karena tidak mau berjauhan apalagi keluarga. Banyak kostumer yang lost karena social distancing. Jadi harus dipersiapkan dengan matang, terutama malam minggu," tandasnya. (RAMA)

SHARE