ECONOMICS

Serba Mahal, Harga Ikan Bakal Naik 10 Persen saat Natal dan Tahun Baru

Suparjo Ramalan 22/12/2022 15:11 WIB

Harga ikan diperkirakan naik 10 persen saat H-2 Natal 2022 hingga H-1 Tahun Baru 2023 (Nataru).

Serba Mahal, Harga Ikan Bakal Naik 10 Persen saat Natal dan Tahun Baru. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - PT Perikanan Indonesia (Persero) memperkirakan harga ikan naik 10 persen saat H-2 Natal 2022 hingga H-1 Tahun Baru 2023 (Nataru). Kenaikan produk perikanan ini lantaran meningkatnya permintaan di pasaran. 

Direktur Utama Perikanan Indonesia, Sigit Muhartono mengatakan, meski terjadi kenaikan, namun tidak signifikan. Dia memastikan, ketersediaan produk perikanan bisa memenuhi kebutuhan atau konsumen masyarakat saat Nataru 2022-2023. 

Sigit mengatakan, stok ikan yang tersimpan dalam cold storage tercukupi untuk mengantisipasi lonjakan permintaan menjelang akhir tahun. Bahkan, perusahaan menjamin dapat memenuhi kebutuhan konsumsi domestik maupun internasional saat nataru. 

“Sesuai arahan Menteri BUMN, kami siap membantu ketersediaan bahan pangan saat menghadapi liburan Natal dan Tahun Baru 2023 sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat,” ungkap Sigit, Kamis (22/12/2022).

Data stok produk perikanan di seluruh cold storage milik Perikanan Indonesia tercatat mencapai 673 ton. Komoditas unggulan yang tersimpan antara lain ikan Cakalang, ikan Deho, Tuna Loin, Gurita, ikan Layang, ikan Kembung, Sotong, Baby Tuna dan Udang.

Stok ikan tersebut tersimpan di cold storage di beberapa lokasi kantor cabang seperti Jakarta, Sorong, Ambon, Bitung, Bacan, Belawan, Brondong, Pemangkat, Makassar, Benoa, dan Pekalongan.

Senada, Direktur Logistik Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Berny A. Subki membenarkan adanya kenaikan harga ikan sebelum Natal. Kendati demikian, harga akan kembali normal saat Tahun Baru.

“Untuk menjaga pasokan dan harga komoditas ikan penting di masyarakat, khususnya H-2 sebelum Natal dan H-1 sebelum Tahun Baru, maka pasokan ikan akan disuplai dari stok yang ada di cold storage dan produksi perikanan budidaya,” ujarnya.

Berny melanjutkan, prognosa ketersediaan ikan selama Natal dan Tahun Baru di Indonesia sebesar 2,86 juta ton. Jumlah ini didasarkan pada estimasi produksi tangkap dan budidaya dengan memperhatikan pola musim penangkapan dan pola produksi budidaya.

Sementara itu, perkiraan kebutuhan ikan selama Natal dan Tahun Baru sebesar 2,31 juta ton dengan komoditas perikanan yang paling diminati di antaranya ikan Kuwe, Baronang, Gurame, Bawal Laut, ikan Ayam-ayam dan Udang.

Dengan demikian, prognosa pasokan ikan diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan selama Natal dan Tahun Baru.

(FAY)

SHARE