ECONOMICS

Serikat Pekerja Desak Program Tapera Dibatalkan karena Tak Bermanfaat

Suparjo Ramalan 27/06/2024 13:43 WIB

Federasi Serikat Pekerja Rokok, Tembakau, Makanan & Minuman (FSP-RTMM) mendesak pemerintah untuk membatalkan program Tapera.

Serikat Pekerja Desak Program Tapera Dibatalkan karena Tak Bermanfaat. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Federasi Serikat Pekerja Rokok, Tembakau, Makanan & Minuman (FSP-RTMM) mendesak pemerintah untuk membatalkan program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) karena dinilai tidak bermanfaat.

Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua Umum FSP-RTMM Sudarto As di sela-sela unjuk rasa menolak Program Tapera di depan Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (27/6/2024).

Sudarto menilai, potongan Tapera 2,5 persen dari upah justru menyengsarakan kaum buruh. Selain itu, pengelolaan Tapera dinilainya tidak bisa dipertanggungjawabkan.

"Banyak contoh, program-program tabungan lainnya yang sampai detik ini kita tahu pengelolaannya tidak jelas. Bahkan bila kita lihat sedikit di PP (Peraturan Pemerintah) tentang Tapera, yang menyangkut pemberian penerimaan terhadap pekerja kurang begitu jelas," katanya.

Sudarto mengatakan, buruh khawatir dengan adanya Tapera karena hidup mereka selama ini bergantung pada upah yang minim sehingga tak seharusnya dipotong lagi oleh kebijakan baru.

"Karena perumahan itu tanggung jawab pemerintah, sejauh mana pemerintah bisa mempersiapkan itu," ucap Sudarto.

Di samping pengelolaan yang tak jelas, kata Sudarto, program Tapera juga tidak memberikan manfaat yang lebih baik kepada buruh.

"Belum lagi pembuatan peraturan perundangan yang tidak transparan dan terbuka. Kami tidak tahu menahu tiba-tiba keluar peraturan tentang Tapera, sehingga kami bersepakat menolak pemerintah dan meminta pemerintah mencabut Tapera," tuturnya.

Dia pun menegaskan jika pemerintah tidak mengindahkan aspirasi dari para buruh yang melakukan aksi hari ini, maka pihaknya akan terus menerus melakukan aksi dengan jumlah massa yang lebih besar.

"Apabila aspirasi kami pada saat ini tidak mendapatkan respons yang positif, terpaksa kami akan menurunkan massa yang jauh lebih besar dari yang dilakukan," ujarnya.

(RFI)

SHARE