Serius Benahi Transportasi Umum, Pemprov DKI Buka Peluang Investasi TOD
Banyak peluang kerja sama dan investasi dalam mengembangkan kawasan TOD di DKI Jakarta.
IDXChannel - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kini fokus pada perubahan fundamental dalam hal pembangunan transportasi yang sebelumnya adalah car oriented development atau berpusat pada kendaraan pribadi, menjadi transit oriented development (TOD) atau pembangunan yang berpusat pada angkutan umum.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan ada banyak peluang kerja sama dan investasi dalam mengembangkan kawasan TOD. Diantaranya datang dari kerja sama pemerintah dengan pihak lain di bidang transportasi seperti TransJakarta, MRT, LRT dalam bentuk skema pembiayaan menggandeng mitra swasta dan lembaga keuangan.
"Peluang kerjasama dan investasi diantaranya kerjasama pemerintah dengan pihak lain di bidang Transportasi seperti TJ, MRT, LRT, TOD, dan lainnya dalam bentuk skema pembiayaan pinjaman baik domestik atau komersial, serta mitra dengan swasta/Lembaga Keuangan seperti JICA, SMI, PEN," katanya dalam acara Jakarta Investment Forum 2021 di Jakarta, dikutip Sabtu (13/11/2021).
Adapun potensi investasi datang dari pengembangan fasilitas seperti penyediaan jalur sepeda, jalur pejalan kaki dan stasiun. Nantinya, akan ada perencanaan dasar dari peluang yang diinvestasikan baik teknis maupun pembiayaan potensi lainnya.
Kemudahan dukungan investasi kawasan TOD tersebut didorongan dengan adanya integrasi, kolaborasi multi-stakeholder dan dukungan regulasi seperti UU, PP, Perda, Pergub, Kepgub hingga SK Kadis.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur PT MRT Jakarta William Sabandar mengungkapkan bahwa konsep TOD akan membuat Jakarta menjadi kota yang ramah bagi penghuninya juga terhadap lingkungan.
William menyebut PT MRT Jakarta sepakat untuk kerja sama dan investasi yang dimulai dari menandatangani perjanjian Crossrail International. Selain itu, masih banyak lagi peluang kerja sama yang memungkinkan untuk dikembangkan dalam mengembangkan sektor transportasi yang ramah di Jakarta.
Perlu diketahui, PT MRT Jakarta juga berkomitmen untuk mewujudkan penggunaan energi yang terbarukan tahun 2025.
"Kita menargetkan 25% fasilitas MRT menggunakan sumber energi yang terbarukan dan 100% pada tahun 2040. Saat ini upaya itu telah dilakukan dengan menggunakan solar panel pada stasiun Lebak Bulus," kata William. (NDA)