ECONOMICS

Setoran MIND ID ke Negara Turun Jadi Rp49,69 Triliun, Dirut Ungkap Penyebabnya

Suparjo Ramalan 03/06/2024 15:15 WIB

Setoran holding BUMN Pertambangan atau MIND ID kepada negara mengalami penurunan di 2023.

Setoran MIND ID ke Negara Turun Jadi Rp49,69 Triliun, Dirut Ungkap Penyebabnya. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Setoran holding BUMN Pertambangan atau MIND ID kepada negara mengalami penurunan di 2023. Hal itu terdiri dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), royalti, PPh Badan, dan pajak lainnya selain royalti.

Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengaku, pada 2023 perusahaan hanya menyetor dana ke negara sebesar Rp49,69 triliun. Jumlah ini turun signifikan dibandingkan kontribusi 2022, yakni Rp58,18 triliun.

“Izin bapak pimpinan, kami menyampaikan mengenai kontribusi Grup MIND ID ke negara yang terdiri dari PNBP dan pajak lainnya, selain royalti, kemudian royalti, dan PPh Badan ini meningkat dari 2021 Rp32,6 triliun menjadi Rp58,18 triliun di 2022. kami mengalami sedikit penurunan di 2023 mencapai Rp49,69 triliun,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Jakarta, Senin (3/6/2024).

Meski begitu, kontribusi MIND ID di 2023 jauh melebihi angka yang dibukukan dua tahun lalu yang berada di posisi Rp32,6 triliun.

Anjloknya setoran MIND ID kepada negara disebabkan oleh harga sejumlah komoditas tambang yang juga turun selama 2023. Misalnya, harga timah, nikel terutama komoditas turunannya, feronikel.

“Ini dapat kami jelaskan penurunan tersebut karena turunnya sebagian harga komoditas tambang yang ada di Group MIND ID seperti komoditas batu bara. Kemudian juga hal yang sama di timah juga sedikit turun,” paparnya.

“Kemudian juga di nikel terutama di feronikel itu juga penurunannya lumayan signifikan sehingga demikianlah kontribusi Group MIND ID atas setoran pajak royalti sampai 2023,” beber dia.

Meski demikian, katanya, Holding BUMN Pertambangan bisa membagikan dividen dari laba bersih 2023 senilai Rp7,5 triliun, naik signifikan dari 2022. 

“Total kontribusi dividen di tahun 2023 mencapai Rp7,5 triliun, berupa pembayaran setoran dividen interim tahun berjalan sebesar Rp7,456 triliun, naik dari 2022 sebesar Rp900 miliar dan pada tahun 2021 kami belum diminta menyampaikan dividen ke negara,” pungkasnya.

(YNA)

SHARE