ECONOMICS

Siap-Siap, Eksportir Kelapa Sawit Paling Diuntungkan dari IEU-CEPA

Masirom 16/07/2025 10:25 WIB

Indonesia dan Uni Eropa bakal membuka babak baru melalui perjanjian perdagangan bebas IEU-CEPA yang bakal menguntungkan eksportir.

Indonesia dan Uni Eropa bakal membuka babak baru melalui perjanjian perdagangan bebas IEU-CEPA yang bakal menguntungkan eksportir. (Foto: iNews Media/Masirom)

IDXChannel - Indonesia dan Uni Eropa bakal membuka babak baru melalui perjanjian perdagangan bebas Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Salah satu sektor yang terdampak signifikan adalah kelapa sawit.

Utusan Khusus Presiden Bidang Energi dan Iklim, Hashim Djojohadikusumo mengatakan, IEU-CEPA akhirnya disepakati setelah negosiasi yang cukup alot selama 10 tahun. Dia menyebut, sudah ada terobosan yang dilakukan kedua negara sehingga semua isu-isu yang dianggap menghambat negosiasi selama bertahun-tahun sudah diselesaikan.

"Bulan September nanti ditandatangani agreement yang luar biasa, yang sangat menguntungkan eksportir Indonesia, termasuk eksportir kelapa sawit. Eksportir kelapa sawit sangat-sangat diuntungkan dengan perjanjian yang disepakati," ujar Hashim usai menghadiri France-Indonesia Business Breakfast Dialogue di Kantor Pusat MEDEF, Paris, Selasa (15/7/2025).

Dia menambahkan, kelapa sawit asal Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh Uni Eropa, melainkan sangat dibutuhkan oleh industri di kawasan yang memiliki anggota 27 negara itu.

"Semua barang-barang yang misalnya sampo atau sabun atau makanan, itu ingredients-nya atau unsurnya, bahan bakunya itu dari kelapa sawit," kata Hashim.

Dia mengungkapkan, Uni Eropa juga meminta sejumlah syarat kepada Indonesia terkait kelapa sawit. Permintaan tersebut juga sudah mendapatkan persetujuan dari Presiden Prabowo.

"Nanti detail-detailnya Pak Airlangga (Hartarto) dan Menteri Perdagangan. Tapi (perjanjian) ini yang bagi Indonesia sangat diuntungkan," ujarnya.

Sebelumnya, Indonesia dan Uni Eropa telah menuntaskan negosiasi IEU-CEPA. Hal itu diumumkan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen di Brussel, Belgia, Minggu (13/7/2025).

Prabowo mengatakan, kedua belah pihak telah berhasil menyatukan kepentingan ekonomi yang sebelumnya berbeda. Selain itu, Indonesia dan Uni Eropa juga sepakat bahwa kerja sama justru akan saling menguntungkan.

“Kami telah membuat banyak kemajuan signifikan, dan menyepakati untuk saling mengakomodasi kepentingan ekonomi masing-masing. Kami menemukan bahwa kepentingan ini saling melengkapi dan menguntungkan satu sama lain," kata Prabowo.

>

(Rahmat Fiansyah)

SHARE