ECONOMICS

Siap-siap, RI Bakal Dihantam Dampak El Nino di 2024

Ikhsan Permana SP/MPI 15/03/2023 11:55 WIB

Menteri PPN Suharso Monoarfa menyampaikan  Indonesia berpotensi dihantam dampak perubahan iklim El Nino, yang bakal berdampak pada produksi pertanian.

Siap-siap, RI Bakal Dihantam Dampak El Nino di 2024 (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapenas) Suharso Monoarfa menyampaikan  Indonesia berpotensi dihantam dampak perubahan iklim El Nino, yang bakal berdampak pada produksi pertanian.

“El Nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan suhu muka laut ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia,” jelas Suharso saat rapat bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dikutip dari akun Instagram resmi @suharsomonoarfa, Rabu (15/3/2023).

Suharso memaparkan salah satu dampak dari El Nino adalah kekeringan yang akan mempengaruhi produksi padi. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, tambahnya, El Nino terbukti telah menurunkan produksi padi

"Penurunan tersebut berkisar antara 1 hingga 5 juta ton, tergantung pada intensitas terjadinya El Nino,” ungkapnya.

Memperhatikan hal tersebut, dia mengharapkan isu strategis terkait El Nino yang berkaitan dalam sektor pertanian perlu ditindaklanjuti.

Selain membahas hal tersebut, dalam pertemuan itu Suharso juga menyampaikan sejumlah isu strategis lainnya dalam sektor pertanian sebagai tindakan lanjut dari arahan Presiden dalam program pembangunan tahun 2024 terkait major project dan antisipasi perubahan iklim maupun perdagangan global

Isu tersebut di antaranya regulasi penetapan Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP), pengembangan korporasi petani, penguatan penyuluhan di kabupaten sampai desa, lalu ketepatan bantuan pemerintah dalam mendorong produktivitas.

Kemudian juga pengalihan belanja kementerian atau lembaga ke Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk memperkuat peran pemerintah daerah, serta integrasi belanja kementerian atau lembaga, DAK, dan subsidi.

“Major project sektor pertanian yang akan menjadi fokus pemerintah di tahun 2024 adalah menuntaskan kawasan food estate di Kalimantan Tengah menjadi 61 ribu ha (hektar), memastikan pengawalan produksi sebanyak 710 ribu ton, serta memperkuat pengolahan dan pemasaran produk,” ujarnya.

Untuk major project lainnya ialah pengembangan korporasi petani guna memastikan dukungan pemerintah dan memperkuat peran korporasi petani sebagai entitas sasaran program pemerintah.

“Saya juga menekankan pentingnya data pangan dan pertanian yang komprehensif,” tandas Suharso. (RRD)

SHARE