ECONOMICS

Siapapun Pemenang Pilpres AS, Ini Harapan Pengusaha RI

Muhammad Farhan 15/07/2024 22:39 WIB

Pengusaha yang tergabung dalam Kadin Indonesia menanggapi pemilihan umum (pemilu) Presiden Amerika Serikat (AS) dengan kandidat Donald Trump dan Joe Biden.

Siapapun Pemenang Pilpres AS, Ini Harapan Pengusaha RI (foto ist)

IDXChannel - Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menanggapi pemilihan umum (pemilu) Presiden Amerika Serikat (AS) dengan kandidat Donald Trump dan Joe Biden.

Kadin menilai pemilu AS 2024 penting karena kerja sama perdagangan antara Indonesia dengan AS sudah berjalan lama.

Ketua Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan, Kadin tetap membuka pintu kerja sama dengan siapapun calon presiden yang terpilih nantinya.

"Buat kita (pemilu AS), mau Joe Biden, mau Donald Trump, mau Demokrat, mau Republican, kita akan tetap bekerja sama dengan AS," kata Arsjad saat jumpa pers di menara Kadin, Senin (15/7).

Dia mengatakan, hal tersebut karena ruang lingkup Kadin bukan di posisi pemerintah maupun politik, melainkan hanya fokus di dunia usaha.

"Karena kan jelas, kita secara Indonesia memiliki politik luar negeri bebas aktif. Secara Kadin, kita hanya mau selalu bekerja sama, karena kita dari sisi dunia usahanya saja," tutur Arsjad.

Di sisi lain, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri, Shinta W. Kamdani menuturkan, Kadin memiliki peran dalam memfasilitasi antara pengusaha Indonesia dan AS. 

Dia menambahkan, Kadin Indonesia juga berperan menjembatani Indonesia dalam kiprah Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF).

"IPEF ini kan diinisiasi oleh Amerika, Indonesia dan beberapa negara ASEAN lainnya juga bergabung. Kita ikut berperan untuk menyelesaikan supply-chain perdagangan, ekonomi hijau, intelectual property, dan lainnya," ujar Shinta.

Shinta yang juga Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) itu mengatakan, dalam konteks pemilu presiden AS, IPEF di sisi Joe Biden dipandang secara general. Sementara di sisi Donald Trump, Kadin Indonesia melihat sisi kerja sama yang pragmatis.

"Kalau melihat pengalaman kita yang lalu, Donald Trump itu sangat transaksional, deal-nya itu bisa langsung. What is it for you, what is it for me. Meski AS sangat kental dengan kepentingan nasionalnya," kata Shinta.

Dia mengatakan, Indonesia sudah memulai kerja sama dengan AS di masa pemerintaha Donald Trump sebelumnya, yakni limited trade deals. Dia menjelaskan, Limited Trade Deals itu sebagai kesempatan kerja sama dengan AS dalam aspek-aspek yang spesifik.

"Yang kami harapkan kalau Trump terpilih, ini (limited trade deals) itu bisa terus didorong," ujarnya.

Shinta berharap, peluang kesempatan kerja sama dengan AS, lebih mudah dibangun jika Trump yang terpilih sebagai Presiden. Dia menyebut salah satunya ekspor tekstil Indonesia ke AS. Indonesia juga bisa mengimpor kapas dari negeri Paman Sam tersebut.

"Kalau kita punya perjanjian dengan AS, seperti CEPA atau Free Trade Area (FTA), itu tidak begitu mudahnya. Sedangkan dengan limited trade deals, kita bisa membuat deal dengan specific area," ujar Shinta. 

(FAY)

SHARE