Situasi Politik Korsel Belum Pasti, Bank Sentral Ungkap Kebijakan Moneter 2025 Akan Fleksibel
Gubernur Bank Sentral Korea Selatan (BOK) Rhee Chang-yong menyebut kebijakan pelonggaran moneter di 2025 akan berjalan fleksibel.
IDXChannel- Gubernur Bank Sentral Korea Selatan (BOK) Rhee Chang-yong menyebut kebijakan pelonggaran moneter di 2025 akan berjalan fleksibel. Sebab, saat ini situasi politik dan ekonomi ke depan masih belum pasti.
Dikutip Channel News Asia, Kamis (2/1/2025), Rhee menyampaikan hal itu saat pidato tahun baru 2025. Dia memprediksi kondisi ekonomi di Korsel akan semakin sulit.
"Tahun ini, kondisi ekonomi kita akan lebih sulit dari sebelumnya," kata Rhee Chang-yong.
Untuk itu, Rhee menyebut diperlukan kebijakan yang tepat untuk menangani masalah di masa datang. Sebab, dia memprediksi tahun ini inflasi hingga valuta asing akan melebar.
"Kebijakan moneter perlu dijalankan dengan fleksibilitas dan kelincahan, karena ketidakpastian politik dan ekonomi sangat tinggi. Laju penurunan suku bunga ke depan akan fleksibel karena trade-off pada pertumbuhan, inflasi, valuta asing, dan utang rumah tangga diperkirakan akan melebar," ujar Rhee.
Pada pertemuan kebijakan terakhirnya di 2024, BOK memberikan penurunan suku bunga back-to-back pertama sejak 2009. Hal itu dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan terhadap risiko perdagangan dari pemerintahan Presiden terpilih AS Donald Trump yang akan datang.
Rhee juga menyebut ketidakpastian atas kebijakan perdagangan AS dan politik domestik membuat risiko penurunan terhadap perkiraan pertumbuhan ekonomi bank sentral sebesar 1,9 persen.
Selain itu, Rhee juga memprediksi volatilitas nilai tukar won bisa jadi bertahan untuk jangka waktu yang cukup lama. Sepanjang 2024, nilai tukar won terhadap USD melemah lebih dari 12 persen dan mencatatkan tahun terburuk sejak 2008.
(Ibnu Hariyanto)