Soal Merger BUMN Karya, Stafsus Erick Thohir: Agar Tak Saingan dan Banting Harga
Kementerian BUMN berupaya untuk melebur alias merger tujuh perusahaan pelat merah di sektor infrastruktur menjadi tiga perseroan.
IDXChannel – Kementerian BUMN berupaya untuk melebur alias merger tujuh perusahaan pelat merah di sektor infrastruktur menjadi tiga perseroan. Hal itu dilakukan untuk mendorong agar BUMN Karya bisa lebih sehat.
Staf Khusus Menteri BUMN Erick , Arya Sinulingga, mengatakan BUMN Karya kerap rebutan proyek perseroan di bidang infrastruktur. Hal itu menyebabkan margin perusahaan pelat merah itu jadi tidak maksimal.
“Tapi yang pasti dengan begitu, ini kuncinya lho, dengan begitu makanya tender-tender di PU atau di pemerintahan akan lebih sehatkan, ini enggak antar BUMN saling saingan, banting-banting harga, banding-banding harga, ya membuat mereka akhirnya enggak bisa dapat margin bagus, dipaksakan juga kadang-kadang,” ujar Arya saat ditemui di gedung Kementerian BUMN, Kamis (18/7/2024).
Lebih lanjut, Arya mengatakan proses konsolidasi tengah digodok dan ditargetkan rampung tahun ini. Pihaknya pun terus berkoordinasi dengan Kementerian PUPR.
Adapun, BUMN karya yang dilebur di antaranya PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero), PT Nindya Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA, dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, atau PTPP.
Waskita Karya akan dilebur ke Hutama Karya, Nindya Karya dan Brantas Abipraya dilebur ke Adhi Karya, lalu Wijaya Karya alias WIKA akan dilebur ke PTPP.
“Tunggu, kan lagi bikin surat oleh Pak Erick Thohir kan ke (Kementerian) PURP, kita kan tetap berkoordinasi dengan Kementerian Teknis kita untuk itu (merger),” tuturnya.
Arya yakin, konsolidasi tujuh BUMN karya bisa menyehatkan keuangan masing-masing perusahaan, selain menghentikan sifat adu banteng karena mereka akan punya spesialisasi atas proyek yang dikerjakan ke depannya.
“Yang pasti semua tahapan yang kita lakukan akan membuat masing-masing BUMN punya spesifikasi dan spesialisasi, apa tujuannya? Supaya jangan lagi adu-adu tender habis-habisan mereka tuh, ini banting-banting harga yang buat mereka rugi, ini juga yang buat industri konstruksi enggak sehat,” kata dia.
(FRI)