ECONOMICS

Soal Restrukturisasi Utang Whoosh, Rosan Akui Belum Ada Kesepakatan dengan China

Riyan Rizki Roshali 04/11/2025 18:27 WIB

CEO Danantara mengakui belum ada kesepakatan dengan China terkait negosiasi restrukturisasi utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh.

Soal Restrukturisasi Utang Whoosh, Rosan Akui Belum Ada Kesepakatan dengan China. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel - CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani, mengakui belum ada kesepakatan dengan China terkait negosiasi restrukturisasi utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh. Dia menambahkan, negosiasi antara Pemerintah Indonesia dan China masih terus berjalan.

“Belum, masih berjalan,” kata Rosan kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025).

Rosan menjelaskan, proses negosiasi dilakukan oleh tim lintas kementerian dan lembaga. Termasuk Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan, serta Danantara.

“Kerja sama dari kita semua dibutuhkan, dan arahan Presiden memang kehadiran pemerintah untuk kepentingan transportasi, memang tidak hanya dilihat dari segi untung rugi saja, tapi dampaknya pada masyarakat dan melihat pada undang-undang yang ada memang jadi tugas pemerintah,” ujar dia.

Rosan menambahkan, kehadiran pemerintah dalam proyek transportasi publik seperti Whoosh merupakan bagian dari tanggung jawab. Pemerintah juga memastikan manfaatnya dirasakan oleh masyarakat luas.

“Memang kereta apa adalah transportasi umum untuk kepentingan masyarakat luas dan oleh sebab itu kehadiran pemerintah memang akan ada dan hadir dalam program transportasi termasuk Whoosh,” kata dia.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan akan bertanggung jawab menyelesaikan polemik utang kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. Hal itu ditegaskan Prabowo dalam sambutannya saat meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta, Selasa (4/11/2025). 

Kepala Negara menyatakan sudah mempelajari polemik Whoosh. Untuk itu, Prabowo meminta masyarakat tidak perlu khawatir mengenai hal tersebut. 

"Tidak usah khawatir ribut-ribut Whoosh, saya sudah pelajari masalahnya tidak ada masalah. Saya akan tanggung jawab nanti Whoosh semuanya," ucap Prabowo. 

Prabowo mengatakan sudah menghitung dan tidak ada masalah dengan kereta cepat Whoosh.

"Teknologi semua sarana itu tanggung jawab bersama dan itu di ujungnya tanggung jawab RI. Jadi saya sekarang tanggung jawab Whoosh," katanya. 

Dia menjelaskan, kereta cepat seperti Whoosh merupakan transportasi umum yang diterapkan di berbagai negara. Dalam pelayanan transportasi umum jangan menghitung untung dan rugi, tetapi manfaatnya bagi rakyat. 

"Di seluruh dunia begitu ini namanya public service obligation (PSO).Tadi disampaikan Menhub, semua kereta api kita, pemerintah subsidi 60 persen, rakyat bayar 20 persen. ya ini kehadiran negara, ini kehadiran negara," tuturnya.

(Febrina Ratna Iskana)

SHARE