ECONOMICS

Solidaritas ASEAN, Indonesia Dukung UMKM Myanmar

Wahyu Dwi Anggoro 06/09/2023 13:55 WIB

Para pemimpin bisnis Indonesia dan Myanmar mengadakan Dialog Meja Bundar Indonesia-Myanmar.

Solidaritas ASEAN, Indonesia Dukung UMKM Myanmar. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Para pemimpin bisnis Indonesia dan Myanmar mengadakan Dialog Meja Bundar Indonesia-Myanmar, langkah signifikan dalam meningkatkan kerja sama ekonomi antara kedua negara. 

Peristiwa penting ini menegaskan kembali komitmen kedua negara untuk membina hubungan ekonomi yang kuat, berfokus pada mendukung ekonomi kerakyatan Indonesia dan Myanmar serta memajukan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

“Seiring dengan kemajuan ASEAN menjadi pusat pertumbuhan, kami mencoba memastikan tidak ada satupun yang tertinggal. Kami melihat banyaknya kerja sama antara Indonesia dan Myanmar di berbagai industri," Arsjad Rasjid, Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), dalam siaran pers pada Selasa (5/9/2023).

Pada 2021, ekspor Myanmar ke Indonesia bernilai USD171 juta, yang mencakup produk-produk utama seperti Kacang-kacangan Kering (USD99,8 juta), Tembaga HalusUSD23,5 juta), dan Timbal Mentah (USD21,5 juta). 

Di sisi lain, ekspor Indonesia ke Myanmar mencapai USD1,2 miliar pada tahun 2021, dipimpin oleh Minyak Sawit (USD827 juta), Penganan Panggang (USD39,8 juta), dan Pupuk Nitrogen (USD36,8 juta). 

Diskusi meja bundar membahas kerja sama perdagangan dan investasi yang menjanjikan di berbagai sektor, mulai dari Fast Moving Consumer Goods (FMCG), manufaktur garmen, dan kolaborasi dalam bidang energi. Menyadari tantangan yang dihadapi kedua negara, dialog ini juga menyoroti isu-isu terkait akses keuangan dan pembayaran perdagangan. Kedua pihak berkomitmen untuk secara kolektif menjajaki strategi regional yang bertujuan menyempurnakan kerangka keuangan.

Ketua ASEAN-BAC Myanmar dan Presiden Federasi Kamar Dagang dan Industri Persatuan Myanmar (UMFCCI), Aye Win, menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada KADIN atas keterlibatan dan dukungannya. Ia menambahkan stabilitas ekonomi adalah kunci, tidak hanya bagi Myanmar tetapi juga bagi ASEAN untuk menetapkan momentum integrasi regional.

Memorandum of Understanding (MOU) ditandatangani antara KADIN dan UMFCCI untuk memperkuat komitmen kolektif dalam memperkuat hubungan ekonomi dan mendorong pertumbuhan bersama.

“MoU ini berfungsi sebagai  strategic blueprint untuk memajukan upaya kolaboratif kita. MoU ini menekankan pada pertukaran pengetahuan, keberhasilan, dan penyelenggaraan kegiatan bersama seperti konferensi dan lokakarya. Perjanjian ini memprioritaskan promosi usaha bisnis dan proyek kolaboratif, yang bertujuan untuk memperkuat hubungan ekonomi bagi rakyat Indonesia dan Myanmar," jelas Arsjad.

Bagian penting dari kemitraan ini adalah perdagangan komoditas penting. Indonesia, eksportir utama minyak sawit, memainkan peran penting dalam menjamin ketahanan pangan bagi banyak masyarakat di Myanmar. Demikian pula, ekspor gram hijau dari Myanmar, yang merupakan makanan pokok Indonesia, menyoroti sifat simbiosis yang saling menguntungkan dalam hubungan perdagangan. Selain itu, dialog ini menekankan pentingnya mengatasi kebutuhan ketahanan pangan seraya menjajaki peluang kerja sama yang lebih dalam di bidang perdagangan pertanian, pengolahan pangan, dan agribisnis. (WHY)

SHARE