ECONOMICS

Sosok Sulastri, Wanita yang Tetap Bangkitkan Usaha Usai Terjadi Gempa

Shifa Nurhaliza 27/05/2022 00:00 WIB

Gempa berkekuatan 6,1 Magnitudio yang terjadi di Pasaman Barat beberapa waktu lalu telah berdampak pada kehidupan banyak penyintasnya hingga saat ini

Sosok Sulastri, Wanita yang Tetap Bangkitkan Usaha Usai Terjadi Gempa. (Foto: ACT/Adv)

IDXChannel – Gempa berkekuatan 6,1 Magnitudio yang terjadi di Pasaman Barat beberapa waktu lalu telah berdampak pada kehidupan banyak penyintasnya hingga saat ini Seperti yang dialami Sulastri, seorang pedangan yang bertempat tinggal di Kampung Alang, Jorong Pasa Lamo, Nagari Kajai, Kecamatan Talamau.

Sebelum gempa melanda, Sulastri bekerja sebagai pedagang gorengan dan sayuran di depan rumahnya. Apabila dagangannya masih banyak tersisa hingga menjelang sore, Sulastri akan menghabiskan dagangan tersebut dengan membawanya keliling kampung. Penghasilan yang didapatkan Sulastri dari kerja kerasnya tersebut berkisar antara Rp 100ribu Rp200ribu bila sedang ramai.

Sulastri tidak menyerah dalam berdagang demi memenuhi kebutuhan keluarganya. Saat berdagang, Sulastri seringkali terbayang anak sulungnya yang membutuhkan biaya besar dalam menyelesaikan kuliahnya. Sementara itu, sang suami memperoleh penghasilan dengan cara bekerja sebagai petani jagung.

“Masih ada dua anak saya yang masih membutuhkan biaya,” jelas Sulastri.

(Foto: Sulastri membereskan kembali tempat usahanya yang hancur akibat gempa)

Gempa yang terjadi mengakibatkan rumah Sulastri rusak berat, barang dagangan maupun peralatan usahanya turut tertimpa bangunan yang roboh. Kini Sulastri bersama penyintas yang lain, sementara waktu harus bertahan hidup di pengungsian.

Meskipun begitu, Sulastri mengaku segan untuk terus menunggu bantuan. Sulastri ingin segera kembali bangkit dan berjualan seperpti saat sebelum gempa.

“Saya berharap ada modal untuk membeli bahan baku dan peralatan, paling tidak untuk berjualan di sekitar pengungsian,” ucap Sulastri.

Masih banyak lagi pedagang yang juga bernasip sama seperti Sulastri. Menurut data yang didapatkan dari Pemerintah Daerah Pasaman Barat yang didapatkan Tim Global Wakaf-ACT Pasaman Barat, sebanyak 81 UMKM ikut terdampak gempa, baik rusak ringan hingga berat. Di samping itu, terdapat beberapa dampak lain yang dirasakan secara tidak langsung, seperti penurunan penjualan hingga kenaikan bahan baku.

“Ke depan, Global Wakaf Entrepreneur melalui Wakaf UMKM bersama ACT Cabang Pasaman Barat akan mendata kebutuhan UMKM yang terdampak. Kebutuhan modal usaha dan aset usaha menjadi hal yang segera harus dibantu. Apalagi saat ini UMKM akan menghadapi bulan Ramadan di mana kebutuhan untuk kembali berusaha sangat besar,” kata Adam Summa Fadhilah dari Tim Global Wakaf Entrepreneur. (SNP)

SHARE
ACT