ECONOMICS

SPBU Swasta Resmi Tambah Impor dari Pertamina, Shell Masuk Bulan Ini

Iqbal Dwi Purnama 24/11/2025 20:52 WIB

Beberapa operator SPBU swasta sudah resmi menyetujui pembelian impor BBM lewat PT Pertamina Patra Niaga untuk memenuhi stok hingga akhir 2025

SPBU Swasta Resmi Tambah Impor dari Pertamina, Shell Masuk Bulan Ini (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Laode Sulaeman menegaskan beberapa operator SPBU swasta sudah resmi menyetujui pembelian impor BBM lewat PT Pertamina Patra Niaga untuk memenuhi stok hingga akhir 2025.

Saat ini BP AKR sudah melakukan pengiriman sebanyak 2 kargo dan tengah dalam perjalanan 1 kargo lagi. Sementara Vivo dan Shell sudah menyetujui kontrak pembelian BBM, sedangkan Exxon tidak jadi membeli BBM dari Pertamina karena stoknya masih cukup hingga akhir tahun.

"Yang swasta sudah aman, jadi pada saat ini BP AKR sudah 2 kargo menjelang 3 kargo, Vivo sudah, kemudian Shell sudah final negosiasi, Exxon mereka masih punya cadangan," ujarnya saat ditemui di Kompleks DPR RI, Senin (24/11/2025).

Laode mengatakan, saat ini kargo pengiriman BBM Shell tengah dalam persiapan pengisian sebelum bergerak menuju Indonesia. Meskipun dia belum merinci berapa jumlah impor yang dilakukan Shell, namun dipastikan cukup untuk memenuhi stok hingga habis 2025.

"Shell sudah negosiasi final, dalam waktu dekat, informasi yang ada kargo dalam persiapan bergerak dari tempat pengisian. Keempat SPBU sudah oke (impor lewat Pertamina), yang tidak negosiasi mereka stok nya masih ada," kata dia.

Laode memproyeksikan kargo BBM milik Shell sendiri diproyeksikan masuk Indonesia pada akhir bulan ini. Sehingga bisa segera melakukan penjualan kembali hingga akhir tahun 2025.

"Shell dalam waktu dekat, (besaran impor) harus sampai akhir tahun. Akhir bulan ini sudah bisa, dari info yang ada," kata dia.

Ia menjelaskan, alotnya negosiasi tambahan impor BBM untuk para SPBU swasta belakangan terjadi karena beberapa aspek. Seperti, spesifikasi badan usaha yang berbeda satu dengan yang lainnya, penyesuaian harga, hingga fluktuasi harga minyak dunia. "Kalau soal kandungan sulfur dan etanol itu soal yang berbeda," tuturnya.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE