ECONOMICS

Sri Mulyani Bangga RI Jadi Negara yang Turunkan Inflasi dengan Cepat

Michelle Natalia 05/06/2023 13:19 WIB

Sri Mulyani Indrawati bangga karena Indonesia menjadi negara yang berhasil menurunkan inflasi dengan cepat. Terutama di tengah gejolak perekonomian dunia. 

Sri Mulyani Bangga RI Jadi Negara yang Turunkan Inflasi dengan Cepat. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bangga karena Indonesia menjadi negara yang berhasil menurunkan inflasi dengan cepat. Terutama di tengah gejolak perekonomian dunia. 

"Hal yang mungkin cukup positif adalah inflasi, yang kita semua tahu adalah suatu indikator yang bisa merefleksikan dua sisi mata uang," ujar Sri dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin (5/6/2023). 

Di satu sisi, kenaikan inflasi bisa menurunkan daya beli masyarakat, namun di sisi lain, kenaikan inflasi juga menggambarkan demand yang cukup besar. Sri mengatakan, ini menggambarkan juga adanya pertumbuhan ekonomi yang ditopang oleh legitimate demand.

"Kita lihat pada saat kita merayakan Idul Fitri kemarin, ternyata inflasi kita mengalami penurunan. Ini adalah hal yang positif, karena ini berarti menambah atau boosting agregat demand dari konsumsi masyarakat yang memang secara musiman (Ramadhan dan Idul Fitri) meningkat cukup signifikan," ungkap Sri. 

Dia juga menyebut bahwa ini berarti penurunan inflasi dari sisi headline maupun inflasi inti menggambarkan agregat demand masih cukup kuat dan inflasi mendukung agar agregat demand terutama konsumsi tidak tergerus oleh kenaikan harga. 

Menurutnya, penurunan inflasi ini terjadi juga karena adanya koordinasi yang sangat baik antara pusat dan daerah, sehingga komponen yang menyumbang inflasi, yang tidak langsung di dalam kontrol Bank Indonesia (BI), tetapi lebih kepada pemerintah juga dilakukan upaya untuk menurunkan, seperti volatile foods dan administered prices.

"Sehingga, memang dua komponen ini yang memberikan dukungan penurunan inflasi meskipun kita melihat dalam situasi dunia ini, harga-harga pangan dan harga energi masih dalam kondisi yang cukup volatile," katanya.

(FRI)

SHARE