Sri Mulyani di G20 Klaim Ekonomi RI Cukup Stabil Hadapi Krisis
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap, perekonomian ekonomi Indonesia cukup stabil dan menunjukan pemulihan yang progresif di tengah krisis ekonomi
IDXChannel - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, perekonomian ekonomi Indonesia cukup stabil dan menunjukan pemulihan yang progresif di tengah krisis ekonomi dan geopolitik.
Untuk mendukung hal tersebut, pemerintah herus memberikan dukungan kebijakan yang tepat untuk kegiatan lebih produktif agar ekonomi tumbuh.
“Diperlukan peningkatan produktivitas perbaikan iklim usaha, sehingga bisa penciptaan lapangan kerja tetap terjadi dan pertumbuhan ekonomi bisa terjaga. Untuk Indonesia. Kami melanjutkan untuk menjaga optimisme, tetapi pada saat yang sama, juga tetap waspada dengan lingkungan global yang sangat dinamis,” jelas dia dalam B20 Summit saat menjadi Keynote Speech on How Public-Private Partnership Can Accelerate Economic Development + Signing Ceremony INA EV Fund, di Bali, Senin (14/11/2022).
Dalam helatan tersebut Sri Mulyani menjelaskan pemulihan ekonomi Indonesia juga terus berlanjut. Adapun pada pertumbuhan kuartal III telah 5,72 persen. Capaian tersebut lebih tinggi dari ekspektasi pemerintah.
“Pemulihan ekonomi yang kuat terus didukung oleh permintaan domestik kita yang kuat, terutama pada konsumsi, namun kini juga diikuti dengan pulihnya investasi. Penanganan pandemi kita yang efektif, dan dukungan berbagai kebijakan baik permintaan, terutama dalam bentuk bansos dan subsidi telah memproteksi perekonomian,” jelas dia.
Ia menjelaskan kebijakan pemerintah Indonesia sudah cukup efektif untuk menstanilkan harga pangan dan energi. Di sisi lain, pemerintah menggunakan kebijakan sebagai alat untuk mendukung dari sisi penawaran.
“Ini dalam bentuk keringanan pajak, beberapa insentif, dan juga dalam hal ini, kombinasi dukungan pembiayaan dari keduanya harus selalu dalam rencana yang tepat karena ekonomi tidak berada dalam satu tantangan atau masalah sederhana. Jadi kami harus terus mengkalibrasi ulang kebijakan kami.
Selain pertumbuhan ekonomi, Sri Mulyani juga mengklaim tingkat pengangguran pengangguran, sudah turu. Dari sebelumnya di 2021 meningkat. 6,5 persen pada 20 Agustus 2021. Saat ini angkanya telah menurun menjadi 5,9 persen pada 20 Agustus 2022.
“Ini rekor yang bagus baik. Termasuk, dalam pengentasan kemiskinan. Tetapi kami tidak berpuas diri dengan pencapaian yang kuat ini, kami terus bekerja keras dengan fokus pada risiko baru yang muncul, yang datang dari ekonomi global,” kata dia.
(SLF)