Sri Mulyani Kucurkan Rp16,6 Triliun ke Bulog untuk Jaga Stok Pangan Jelang Idulfitri
Kemenkeu mengalokasikan Rp16,6 triliun dari APBN untuk Perum Bulog untuk menjaga ketersediaan pangan, khususnya beras, jelang Idulfitri.
IDXChannel - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengalokasikan Rp16,6 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk Perum Bulog. Dana tersebut dikucurkan untuk menjaga ketersediaan pangan, khususnya beras, menjelang Hari Raya Idulfitri, serta meningkatkan kesejahteraan petani.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, keputusan tersebut diambil sebagai tindak lanjut dari instruksi Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatas awal tahun.
"Presiden @prabowo pada ratas awal tahun kemarin menginstruksikan ketersediaan pangan yang cukup menjelang Idulfitri. Juga kesejahteraan petani harus ditingkatkan dengan menjaga harga beras/gabah di tingkat petani maupun konsumen," tulis Sri Mulyani di Instagram resminya, Selasa (11/3/2025).
Menurut dia, peran Bulog menjadi sangat penting dan strategis dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan. "Peran Bulog menjadi sangat penting dan strategis," kata dia.
Dalam mendukung hal ini, Kemenkeu telah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 19/2025 yang menunjuk Bulog sebagai pengelola Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Dana investasi sebesar Rp16,6 triliun ini akan digunakan oleh Bulog untuk membeli beras/gabah dari petani dalam negeri dengan harga yang telah ditetapkan, sekaligus menjaga CBP.
Sri Mulyani juga menekankan bahwa dana investasi ini harus dikelola secara tepat, profesional, dan bebas korupsi. Dengan investasi ini, pemerintah berharap dapat menjaga stabilitas harga beras, meningkatkan kesejahteraan petani, dan memastikan ketersediaan pangan yang cukup bagi masyarakat menjelang Idulfitri.
"Sesuai arahan Presiden @prabowo - Dana Investasi di Bulog harus dikelola secara tepat, profesional, dan bebas korupsi untuk menjamin kesejahteraan petani dan menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga pangan nasional," tulisnya.
(Febrina Ratna Iskana)