ECONOMICS

Sri Mulyani Minta AIIB Danai Transisi Ekonomi Rendah Karbon

Michelle Natalia 27/10/2022 10:24 WIB

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkap transisi menuju ekonomi rendah karbon dan dekarbonisasi menghadirkan peluang sekaligus tantangan.  

Sri Mulyani Minta AIIB Danai Transisi Ekonomi Rendah Karbon. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkap transisi menuju ekonomi rendah karbon dan dekarbonisasi menghadirkan peluang sekaligus tantangan.  Ini memberi peluang karena ekonomi rendah karbon dapat mengkatalisis pertumbuhan pasar yang penting termasuk teknologi energi bersih.

Selain itu transisi ini juga akan meningkatkan kesempatan kerja di sektor berkelanjutan, serta mendukung transformasi sektor energi global. Namun, Sri Mulyani juga mengingatkan bahwa terdapat tantangan dikarenakan besarnya pembiayaan yang diperlukan untuk mengubah ekonomi berbasis fosil.

“Sebagai Presidensi G20 tahun ini, Indonesia telah mempromosikan agenda energi transisi yang berkelanjutan, termasuk dengan mengembangkan kerangka keuangan transisi.  Kami telah mengumumkan mekanisme transisi energi kami selama COP26 di Glasgow,” terang Sri saat menghadiri acara Governors Roundtable Meeting Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) secara virtual, Rabu (26/10/2022).

Ia melanjutkan, platform Energy Transition Mechanism (ETM) dirancang untuk mempercepat penghentian pembangkit listrik tenaga batubara dan mempromosikan pengembangan energi terbarukan.  Melalui platform ini diharapkan dapat memperoleh skema pembiayaan yang tepat dan pendekatan transisi yang menguntungkan baik bagi masyarakat, ekonomi regional serta lingkungan.

"Kami sekarang bekerja dengan mitra pembangunan kami termasuk MDB melalui country platform ETM kami untuk mengimplementasikan program dan mengumumkan proyek percontohan yang dipilih dalam KTT G20 pada bulan November. Kami sangat mengharapkan partisipasi dari AIIB dalam program ini. MDB termasuk AIIB, perlu berkolaborasi dan mendukung transisi ekonomi global yang tertib dan terjangkau menuju keberlanjutan,” jelasnya. 

Menurut Sri, AIIB perlu mendorong perkembangan iklim dan keselarasan instrumen keuangan yang berkelanjutan termasuk instrumen pasar modal yang berkelanjutan serta fasilitas pengurangan risiko.  AIIB juga harus dapat memberikan bantuan teknis untuk membantu klien mempersiapkan proyek yang visible sehingga dapat dibiayai oleh bank.

“Untuk itu AIIB perlu terus membangun keahlian dan kapasitas internal termasuk menambah jumlah tenaga ahli dan staf di bidang ini.  Kami berharap dapat melihat lebih banyak komitmen dari AIIB untuk mendukung anggota dalam program transisi energi dan ingin melihatnya tercermin dalam revisi berkelanjutan dari strategi sektor energi AIIB,” pungkasnya. 

(SLF)

SHARE