Sri Mulyani Minta Brazil Dukung Pembentukan FIF
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani meminta dukungan Brazil dalam pembentukan Dana Perantara Keuangan (Financial Intermediary Fund/FIF).
IDXChannel - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani meminta dukungan Brazil dalam pembentukan Dana Perantara Keuangan (Financial Intermediary Fund/FIF). Ini menjadi salah satu hasil capaian (deliverable) dalam agenda Finance Track G20 Indonesia.
Sehari sebelum perhelatan Pertemuan Ketiga Finance Minister and Central Bank Governor (FMCBG) dimulai, Sri bertemu secara virtual dengan Menteri Ekonomi Brazil Paulo Guedes pada Rabu (13/7/2022).
“Dengan total komitmen kontribusi sebanyak USD1,1 miliar sejauh ini, Indonesia sendiri telah berkomitmen untuk memberikan USD50 juta dalam mendukung pembentukan FIF sebagai upaya antisipatif terhadap dampak risiko pandemi pada masa mendatang”, ujar Sri.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Ekonomi Brazil Paulo Guedes menyatakan dukungannya terhadap agenda Joint Finance and Health Task Force (JFHTF) dan Sustainable Finance dalam Presidensi G20 Indonesia.
Terkait Sustainable Finance, Brazil memandang perlu memaksimalkan prinsip polluters-pay, yang diharapkan mampu memaksimalkan secara nyata kontribusi negara-negara penghasil emisi terbesar dan memberikan penghargaan (reward) kepada negara-negara yang menjaga dan mengawal kelestarian hutan, sehingga dapat mengakselerasi tercapainya tujuan Nationally Determined Contribution (NDC) dan Emisi Nol Bersih (Net Zero Emission/NZE).
Sri menanggapi secara positif dengan menambahkan dalam mencapai tujuan nir-emisi NDC dan NZE dimaksud, perlu juga melestarikan sumber daya hayati, terutama yang berasal dari hutan. Indonesia juga telah mengambil langkah untuk mengembangkan energi terbarukan secara serius dan menerapkan strategi Mekanisme Transisi Energi yang Adil dan Terjangkau (Just and Affordable Energi Transition Mechanism).
Paulo dan Sri sepakat bahwa konflik geopolitik dan berbagai respon kebijakannya memiliki dampak terhadap dunia dan memicu krisis pangan global. Ia pun mengundang Paulo untuk hadir dalam salah satu side event FMCBG ketiga, yaitu seminar mengenai Food Insecurity pada 15 Juli 2022.
Kedua pihak juga mendiskusikan pentingnya peningkatan hubungan perdagangan dan investasi antara kedua negara. Termasuk diversifikasi mitra dagang di tengah dinamika global yang dapat mengancam hubungan dagang dengan mitra tradisional.
(DES)