Sri Mulyani Minta Mahasiswa Jaga Idealisme dan Tingkatkan Kompetensi
Menkeu mengatakan bahwa pemerintah meningkatkan kualitas belanja, mengutamakan pengembangan kapasitas SDM, pembangunan infrastruktur, juga terus direformasi.
IDXChannel - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati hadir di Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumenep memberikan kuliah umum pada hari ini (2/2/2023). Dia pun menjelaskan bagaimana Indonesia dibangun dan apa peran APBN.
"Kadhiponapa kabhar epon Tretan Sumenep? Selama 2 tahun terakhir, pemerintah bersama @dpr_ri terus bekerja keras bersama agar APBN #UangKita dapat menjadi instrumen yang selalu diandalkan untuk meredam berbagai tekanan global," ujar Sri melalui akun Instagram resminya @smindrawati.
Dia mengatakan bahwa pemerintah meningkatkan kualitas belanja, mengutamakan pengembangan kapasitas SDM, pembangunan infrastruktur, juga terus direformasi agar Indonesia semakin maju.
Tidak hanya di level pemerintah pusat, pemerintah daerah pun didorong untuk membangun daerah masing-masing.
"Hasil pajak yang anda bayarkan juga untuk membangun Madura melalui berbagai belanja kementerian di 4 kabupaten di Madura. Tahun 2021 Rp1,44 triliun, tahun 2022 Rp1,5 triliun, dan tahun 2023 teralokasikan sebesar Rp1,59 triliun," ucap Sri.
APBN, sebut dia, juga hadir langsung kepada pemerintah daerah dalam bentuk Transfer ke Daerah (TKD). Tahun 2021 teralokasikan sebesar Rp6,57 triliun, tahun 2022 sebesar Rp7,04 triliun, dan tahun 2023 sebesar Rp6,89 triliun, dan direalisasikan dalam beragam infrastruktur, mulai dari embung, irigasi, sumur, hingga pertanahan untuk memastikan ketahanan pangan.
"Saya juga menitipkan pesan kepada para mahasiswa yang hadir. Jika mahasiswa memahami cara membangun negara, dari mana uangnya berasal, bagaimana mengelolanya.. maka Indonesia akan semakin baik," ungkap Sri.
Dia berpesan kepada para mahasiswa untuk menjaga idealisme yang membara, namun perlu imbangi dengan kompetensi yang baik untuk menyelesaikan berbagai masalah.
"Masalah itu akan teratasi kalau kita berpikir dan berikhtiar,!" tutupnya.
(SLF)