ECONOMICS

Sri Mulyani: Negara-Negara Anggota G20 Kutuk Perang Rusia-Ukraina

Michelle Natalia 21/04/2022 09:51 WIB

Perang Rusia-Ukraina yang tentunya membawa dampak kerugian yang sangat luas, tidak hanya bagi kedua negara, namun juga komunitas dunia secara keseluruhan.

Sri Mulyani: Negara-Negara Anggota G20 Kutuk Perang Rusia-Ukraina (foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, terus menginformasikan update terbaru terkait kehadirannya dalam forum Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) 2nd Meeting, yang diselenggarakan di Washington DC, Amerika Serikat.

Terbaru, Sri menyatakan bahwa seluruh negara anggota G20 yang hadir dalam forum tersebut sepakat mengutuk terjadinya Perang Rusia-Ukraina yang tentunya membawa dampak kerugian yang sangat luas, tidak hanya bagi kedua negara, namun juga komunitas dunia secara keseluruhan.

"Para anggota mengungkapkan keprihatinan mereka mengenai krisis kemanusiaan, juga dampak perang terhadap ekonomi, dan meminta agar perang bisa segera berakhir," ujar Sri, dalam konferensi pers virtual 2nd FMCBG G20 Meeting, Kamis (21/4/2022). 

Sri menyebutkan bahwa banyak negara mengutuk perang ini sebagai tindak provokasi dan pelanggaran terhadap hukum internasional. Beberapa negara juga mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap konsekuensi ekonomi dari sanksi yang dijatuhkan. 

"Maka dari itu, para anggota menyampaikan pandangan bahwa perang dan tindakan-tindakan terkait telah dan akan terus menghambat proses pemulihan ekonomi global, terutama di bidang ketahanan pangan dan harga energi," terang Sri. 

Sri melanjutkan, negara-negara berpendapatan rendah dan rentan, terutamanya akan terdampak, karena mereka menghadapi tantangan termasuk ruang fiskal yang terbatas dan kerentanan utang yang tinggi. Para anggota G20 menyampaikan bahwa G20 adalah forum utama untuk menangani permasalahan ekonomi untuk mengatasi berbagai tantangan ekonomi yang kompleks dan multi dimensional.

"Para anggota juga mendukung adaptasi agenda yang ada agar G20 dapat mengatasi dampak ekonomi dari perang dan juga mempertahankan kemampuan untuk mengatasi tantangan global yang ada dan membawa dunia ke pertumbuhan yang inklusif, berimbang, dan berkelanjutan," terang Sri.

Selain itu, para anggota G20 juga menyampaikan pandangan bahwa perang Rusia-Ukraina telah membuat pertumbuhan dan pemulihan global menjadi semakin kompleks dan mengecilkan upaya-upaya untuk mengatasi pemulihan global, tingginya tingkat utang negara-negara berkembang, dan juga upaya mitigasi perubahan iklim. 

"Negara-negara anggota juga menyampaikan protes lainnya termasuk perpajakan internasional dan mencatat keprihatinan mengenai tekanan inflasi yang mengakibatkan beberapa bank sentral meningkatkan tingkat bunga kebijakannya yang mengakibatkan likuiditas global semakin mengetat lebih dari yang diekspektasikan," jelas Sri.

Hal ini, menurut dia, menunjukkan pentingnya mempertahankan dan melakukan komitmen Februari untuk mendukung pemulihan dan mitigasi terhadap dampak spillover lanjutan. (TSA)

SHARE