ECONOMICS

Sri Mulyani Sampaikan Kuota Solar dan Pertalite Habis di Oktober 2022

Michelle Natalia 26/08/2022 16:58 WIB

Semua subsidi Rp502,4 triliun itu akan habis di bulan Oktober

Sri Mulyani Sampaikan Kuota Solar dan Pertalite Habis di Oktober 2022. Foto: MNC Media

IDXChannel - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan seiring pemulihan ekonomi yang menguat dan mobilitas meningkat, kuota BBM bersubsidi jenis solar dan pertalite diperkirakan habis pada Oktober 2022.

"Proyeksi konsumsi solar sebesar 17,44 juta KL atau sudah 115% dari kuota, dan proyeksi konsumsi Pertalite 29,07 juta KL atau 126% dari kuota. Yang jadi masalah, semua subsidi Rp502,4 triliun itu akan habis di bulan Oktober," ujar Sri dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat(26/8/2022).

Dia pun menyampaikan tren harga minyak dunia yang terus naik. Outlook perkiraan harga internasional (Brent) oleh EIA diproyeksikan sepanjang tahun ini di USD104,8 per barel. Sementara berdasarkan forecast consensus, harga minyak berada di USD105 per barel. 

Adapun saat ini solar yang dijual ke masyarakat seharga Rp5.150 per liter atau sebesar 37% dari harga keekonomiannya yang berada di Rp13.950 per liter. Artinya, masyarakat dan seluruh perekonomian mendapatkan subsidi 63% dari harga keekonomian atau riil.

"Untuk Pertalite juga sama, harga di masyarakat itu Rp7.650 per liter, kalau sekarang ICP di USD105 dan kurs rupiah di Rp14.700/USD, maka harga pertalite harusnya di Rp14.450 per liter. Artinya harga Pertalite sekarang ini adalah 53% rakyat yang mengkonsumsi dan menggunakan pertalite setiap liternya mendapatkan subsidi Rp6.800," papar Sri.

Begitu juga dengan Pertamax yang disebut Sri Mulyani dikonsumsi mobil-mobil bagus, harganya di Rp12.500/ liter. Harusnya, harga keekonomiannya di Rp17.300/liter. Artinya, masyarakat mampu pun mendapatkan subsidi Rp4.800. 

Lalu, LPG yang saat ini dijual Rp4.250, dengan harga dan kurs saat ini, harusnya dijual dengan harga Rp18.500/kg.

"Ini berarti setiap kg LPG konsumen mendapatkan subsidi Rp14.230. Jadi tiap masyarakat beli LPG 3 kg, kita bayangkan maka mereka mendapatkan Rp42 ribu lebih subsidi," ungkap Sri. (NDY)

SHARE