ECONOMICS

Sri Mulyani Sebut Kerugian Ekonomi Dunia Akibat Covid-19 Tembus USD2,5 Triliun

Rina Anggraeni 01/09/2021 20:20 WIB

Ekonomi dunia diprediksi bakal menanggung kerugian hingga USD 2,5 triliun dengan kehadiran Covid-19.

Sri Mulyani Sebut Kerugian Ekonomi Dunia Akibat Covid-19 Tembus USD2,5 Triliun (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Ekonomi dunia diprediksi bakal menanggung kerugian hingga USD 2,5 triliun dengan kehadiran Covid-19. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan banyak negara yang melakukan kebijakan countercyclical pada anggaran keuangannya. 

Hal ini, menurutnya adalah upaya negara untuk memerangi pandemi agar mereka mampu melindungi rakyat, penduduk, menstabilkan implikasi sosial dari Covid-19, dan juga memulihkan kembali ekonomi. 

"Kita semua tahu bahwa Covid-19 telah merugikan dunia, sangat sangat sayang.  Dari sisi kontraksi ekonomi, minus 3% dari PDB itu berarti kerugian ekonomi sekitar 2,5 triliun dolar AS," kata Sri Mulyani dalam video virtual, Rabu (1/9/2021) 

Pandemi seperti Covid-19 adalah contoh sempurna dari apa yang  sebut publik global. Apalagi, Virusnya terus berubah, mutasi virus ini juga membanjiri semua negara, terlepas dari apakah mereka divaksinasi atau tidak. 

"Seperti yang bisa kita lihat pada virus delta ini, seperti yang Anda sebutkan sebelumnya, Indonesia juga mengalami lonjakan cobid aktif ini, terutama pada bulan Juli yang memaksa kita untuk melakukan pembatasan, dan itu pasti akan merugikan kita dalam hal momentum pemulihan yaitu  mengganggu karena virus delta ini," katanya. 

Dia menambahkan dunia berhadapan dengan virus tidak pasti yang sangat rumit, serta desain proses pemulihannya. "Jadi, jika kita berbicara tentang apakah kita perlu melakukannya bersama, saya pikir itu sangat jelas. Tapi, seperti yang Anda sebutkan sebelumnya, kami hanya sekuat mata rantai terlemah dalam perang melawan pandemi ini.  Itu karena pandemi tidak memiliki yurisdiksi. Memerangi pandemi tidak dapat dilakukan oleh masing-masing negara, tidak peduli seberapa kuat, seberapa banyak akal, atau seberapa tidak efektifnya," tandasnya.

(SANDY)

SHARE