ECONOMICS

Sri Mulyani Siap Prioritaskan Anggaran untuk Turunkan Kemiskinan Ekstrem dan Stunting

Michelle Natalia 20/02/2023 15:52 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan, angka kemiskinan ekstrem harus mencapai 0% pada 2024. Anggaran pun akan diprioritaskan agar hal itu bisa tercapai.

Sri Mulyani Siap Prioritaskan Anggaran untuk Turunkan Kemiskinan Ekstrem dan Stunting. (Foto: Tangkapan Layar YT Setpres)

IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan, angka kemiskinan ekstrem harus mencapai 0% pada 2024. Dalam hal ini, anggaran pun akan diprioritaskan agar hal tersebut bisa tercapai.

"Pertama, penurunan kemiskinan ekstrem mencapai 0% akan diupayakan pada tahun 2024. Ini berarti keseluruhan total kemiskinan akan menurun, dan juga dari kebutuhan untuk pendanaannya akan dilakukan prioritas untuk tahun ini dan tahun depan," ujar Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati usai rapat terbatas (ratas) di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/2/2023).

Kedua, pihaknya juga akan perlu meningkatkan alokasi dalam rangka penurunan stunting, sesuai juga arahan Jokowi kepada para kepala daerah untuk menurunkan angka stunting menuju 3%.

"Ini tentunya akan menimbulkan implikasi terhadap anggaran yang harus disediakan pada tahun ini dan tahun depan. Jadi dua hal ini, kemiskinan ekstrem di tahun 2024 yang harus 0% dan kemiskinan headline adalah di 6,5-7,5%," ungkap Sri Mulyani.

Menurut dia, angka stunting diharapkan untuk turun ke 3,8%. Hal ini memerlukan upaya tambahan yang keras dan alokasi anggaran yang disediakan untuk tahun ini dan tahun depan.

"Untuk itu, dari sisi investasi, pemerintah juga perlu meningkatkan dukungan agar investasi meningkat secara signifikan pada tahun ini dan tahun depan. Ini dilakukan melalui berbagai perubahan regulasi yang sudah dicapai sehingga fokusnya di tahun 2024 adalah pelaksanaan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja, UU P2SK, UU HPP, dan UU HKPD," jelas Sri Mulyani.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga akan menggunakan insentif fiskal dalam bentuk tax holiday, super deduction untuk penelitian, vokasi, dan juga tax allowance di dalam rangka untuk mendukung berbagai transformasi industri terutama yang berbasis sumber daya alam (SDA), yang memperkuat ekosistem industri otomotif yang berbasiskan elektrik dan baterai.

"Pemerintah juga akan terus memfokuskan pada infrastruktur karena ini akan meningkatkan produktivitas dan daya saing dari perekonomian kita," pungkasnya.

(YNA)

SHARE