Sri Mulyani Ungkap Reformasi Industri RI Terus Ambisius di Tengah Situasi Sulit
Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa dalam situasi sesulit pandemi COVID-19, Indonesia tetap menjalankan kebijakan reformasi yang ambisius.
IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa dalam situasi sesulit pandemi COVID-19, Indonesia tetap menjalankan kebijakan reformasi yang ambisius.
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam (SDA), tetapi di masa lalu, belum bisa menciptakan nilai tambah dari komoditas-komoditas SDA yang dimiliki.
"Maka dari itu, saat ini pemerintah juga mengambil kesempatan di momentum ekonomi global, mengubah industri otomotif menuju ke kendaraan listrik. Indonesia memposisikan dirinya di jalur terkuat karena adanya SDA dan juga perbaikan iklim investasi, serta insentif tambahan," ujar Sri dalam Webinar Muslim World Resilience in Anticipating the Global Economic Uncertainties di Jakarta, Rabu (10/5/2023).
Dengan demikian, ekosistem industri terkait dengan kendaraan listrik dan baterai bisa berkembang dengan konsisten. Ini adalah strategi industrialisasi dan revitalisasi sektor manufaktur Indonesia, juga meningkatkan nilai tambah di ekonomi domestik.
"Kami juga memastikan agar investasi bisa menjadi mesin pertumbuhan. Selain kita sudah mengesahkan Omnibus Law di UU Cipta Kerja, salah satu hal yang terpenting dalam mendukung investasi adalah kualitas SDM," ungkap Sri.
Sehingga, alokasi anggaran untuk sektor pendidikan dan pelatihan adalah yang terbesar, dimandat oleh konstitusi sebesar 20% dari total pengeluaran negara.
"Tapi kami juga memastikan bahwa belanja kesehatan juga sama pentingnya, karena kualitas SDM juga bergantung pada skala edukasi dan kesehatannya," tambah Sri.
Indonesia juga mendesain jaring pengaman sosial demi memastikan agar SDM memiliki jaring pengaman sosial dari pemerintah demi mendukung mereka yang tidak mampu. Tak hanya itu, Indonesia juga terus memperbaiki dan membangun infrastruktur.
"Tidak akan ada investasi, ataupun investor yang datang ke Indonesia jika infrastrukturnya buruk atau menjadi masalah. Maka dari itu, dukungan kami dalam pembangunan infrastruktur mulai dari jalan tol hingga bandara, kelistrikan, dan air bersih menjadi sangat signifikan," terang Sri.
Dia mengatakan bahwa ini tidak hanya mendukung ekonomi dari sisi anggaran, tetapi juga meningkatkan kinerja investasi di Indonesia. Ditambah lagi, Indonesia juga memiliki Dana Abadi Pendidikan.
"Ini juga menjalankan mandat konstitusi bahwa pendidikan di Indonesia harus berkembang dengan kualitas yang lebih baik dan menawarkan peluang bagi banyak orang di dunia untuk belajar di Indonesia," kata Sri.
(SLF)