ECONOMICS

Sri Mulyani Ungkap Risiko Terbesar Indonesia di Hadapan Para CEO 

Michelle Natalia 11/11/2022 09:41 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan risiko terbesar yang sedang dihadapi oleh Indonesia dalam Bloomberg CEO Forum - G20 Side Event.

Sri Mulyani Ungkap Risiko Terbesar Indonesia di Hadapan Para CEO (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan risiko terbesar yang sedang dihadapi oleh Indonesia dalam Bloomberg CEO Forum - G20 Side Event.

Menurutnya, Indonesia belum sepenuhnya terbebas dari berbagai ancaman global pasca pandemi. Banyak ketidakpastian yang begitu kompleks dan harus direspons dengan hati-hati.

"Pertama, pandemi Covid-19 ini membuat kita butuh untuk mengambil langkah extraordinary policy, kebijakan fiskal, moneter, dan lainnya yang luar biasa. Ini terjadi di seluruh dunia, dan tentunya semua ada konsekuensinya," ujar Sri dalam Bloomberg CEO Forum - G20 Side Event di Bali, Jumat(11/11/2022).

Ia menjelaskan salah satu konsekuensi itu yakni disrupsi suplai dan terhambatnya mobilitas orang-orang. Disrupsi ini pun semakin kompleks dengan pecahnya perang antara Rusia dan Ukraina. 

Ini kemudian memicu lonjakan inflasi yang tinggi, terutama di sektor pangan, pupuk, harga energi, dan hal itu kemudian butuh direspon oleh kebijakan moneter. 

"Untuk merespon pandemi dengan upaya yang luar biasa, dan sekarang dihadapkan dengan situasi yang lebih kompleks dengan inflasi tinggi, diikuti dengan naiknya suku bunga khususnya dari negara-negara maju," ungkap Sri. 

Situasi ini kemudian berimbas juga pada menguatnya mata uang dolar AS (USD). Kompleksitas ini kemudian  mengingatkan Sri Mulyani pada situasi di 2008-2009 di mana indeks volatilitas meningkat, nilai tukar melemah, suku bunga dan inflasi naik, dan hal-hal tersebut menimbulkan dampak potensial terhadap stabilitas keuangan. 

"Ini yang terbesar sekarang dalam posisi kami, dalam bagaimana kami, Indonesia, menghadapi kompleksitas ini tetapi di saat yang sama harus menavigasi dan terus mendorong pemulihan. Indonesia," pungkas Sri. 

(DES)

SHARE