Stok Beras Bulog Capai 3,7 Juta Ton, Wamentan Sebut Terakhir Terjadi di 1984
Perum Bulog mencatat, cadangan beras pemerintah (CBP) mencapai 3,7 juta ton di 2025. Angka ini paling tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
IDXChannel - Perum Bulog mencatat, cadangan beras pemerintah (CBP) mencapai 3,7 juta ton di 2025. Angka ini paling tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang mencapai 3 juta ton beras.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan, Bulog sudah berhasil mencapai hasil maksimal dalam menyimpan cadangan beras nasional. Salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan membeli langsung gabah ke petani.
"Kalau membeli padi bisa langsung dengan petani. Kalau beras ketemunya sama pedagang," ujarnya saat melakukan kunjungan kerja ke Sentra Penggilingan Padi (SPP) Karawang, Jawa Barat, Kamis (15/5/2025).
Padahal, kata dia, sebelumnya Bulog tidak pernah mencapai angka seperti itu. "Pernah mencapai 3 juta ton cadangan beras nasional itu tahun 1984. Setelah itu baru sekarang tahun 2025 menembus rekor 3,7 juta ton," katanya.
Sudaryono menerangkan, harga pembelian pemerintah (HPP) gabah saat ini mencapai Rp6.500 per kilogram (kg). Meski begitu dia mengakui masih ada di sejumlah daerah harga gabah di bawah Rp6.000 per kg.
"Iya itu biasanya di daerah terpencil jauh dari kota. Tapi secara umum sudah mencapai Rp6.500 per kg," katanya.
Tingginya serapan beras nasional, kata dia, membuat Bulog harus berpikir keras menampung beras yang melimpah. Salah satunya yaitu menambah gudang untuk menyimpan stok.
Mengatasi hal tersebut, Bulog terpaksa harus menyewa dan meminjam gudang milik instansi lain. "Kalau sudah melimpah seperti ini harus dimbangi jumlah gudang penyimpanan agar semua bisa ditampung. Bahkan kita harus sewa atau pinjam gudang," katanya.
"Keberhasilan Bulog meningkatkan cadangan beras nasional merupakan kerja keras seluruh pihak dari mulai petani hingga seluruh jajaran Bulog. Dengan pengalaman 85 tahun Bulog akan terus menjadi ujung tombak ketahanan pangan nasional," ujar dia.
(Dhera Arizona)