ECONOMICS

Stok Beras di Jambi Cukup hingga Enam Bulan ke Depan

Azhara Sakti/Kontributor 23/02/2024 09:13 WIB

Harga beras produk intervensi pemerintah lewat program stabilisasi harga dan pasokan pangan (SPHP) harganya Rp57.000 per 5 kilogram.

Stok Beras di Jambi Cukup hingga Enam Bulan ke Depan (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Melonjaknya harga beras di pasaran hingga Rp20.000 per kilogram membuat personel Subdit I Indagsi Ditreskrimsus Polda Jambi melakukan pengecekan stok beras di gudang Bulog Provinsi Jambi di kawasan Pasir Putih, Jambi Selatan, Kota Jambi. 

Dalam pengecekan tersebut, petugas menemukan stok beras cukup untuk 6 bulan ke depan. "Setelah dilakukan kegiatan pengecekan, dipastikan persediaan beras tidak akan mengalami kekurangan sampai jangka waktu 6 bulan ke depan," katanya Paur Penum Bid Humas Polda Jambi Ipda Alamsyah Amir, Jumat (23/2/2024).

Menurutnya, total stok beras yang ada saat ini, yakni stok beras cadangan bantuan pemerintah (CBP) sebanyak 6.417 ton.

"Untuk beras premium sebanyak 207 ton, dan  beras khusus sebanyak 405 ton, serta beras komersil sebanyak 207 ton," ungkap Alam.

Sebelumnya, mahalnya harga beras saat ini, membuat warga semakin menjerit. Bagaimana tidak, warga hanya bisa membeli kiloan dan tidak lagi mampu membeli karungan.

Seperti harga beras di Pasar Tradisional Angsoduo, Kota Jambi, harga beras medium sudah naik antara Rp18.000 hingga Rp20.000 per kilogram.

Sedangkan harga beras produk intervensi pemerintah lewat program stabilisasi harga dan pasokan pangan (SPHP) harganya Rp57.000 per 5 kilogram.

Salah seorang warga, Indah mengaku harga beras sudah tidak terjangkau lagi. Bagi warga kalangan bawah ini, hanya mampu beli beras satu sampai dua kilogram.

"Harganya (beras) sudah tidak terjangkau lagi. Jadi hanya bisa beli sedikit-sedikit saja, 1 sampai 2 kilogram. Karena harga beras saat ini sudah sampai 18-20.000 sekilonya.

Sejak harga beras mahal, diakuinya hanya sudah tidak bisa beli beras karungan. 

"Nggak punya budget untuk membeli karungan, hanya cukup untuk stok di rumah," tukas Indah. Dirinya berharap, pemerintah bisa menstabilkan kembali harga beras sehingga bisa normal lagi.

"Tidak hanya beras saja, juga sayuran, cabe, harga sembako atau kebutuhan pokok lah bagi masyarakat sehingga bisa terjangkau," tukasnya.

Ketua Dewan Rakyat Jambi, Usman Ermulan sangat tidak setuju bila pemerintah tergantung dengan impor beras.

"Masyarakat susah beras, Bulog. Jadi orang luar berasnya dibeli senang dong, tapi bagaimana memanfaatkan lahan yang ada di tanah air kita ini menjadi lumbung beras," ujar mantan Bupati Tanjungjabung (Tanjab) Barat dua periode ini.

Menurutnya, impor juga perlu di rem untuk menjaga stabilitas harga dalam negeri. "Seharusnya pemerintah berusaha merangsang bagaimana menyebarkan bibit (beras), walaupun alasan El Nino. Kan bisa sebagainya bermacam-macam cara yang dilakukan pemerintah guna merangsang swasembada pangan," ungkapnya.

Mantan anggota DPR RI ini menuturkan, yang penting ada kemauan pemerintah, jangan tergantung kepada impor beras terus.

"Di Jambi terkenal subur bisa manfaat tenaga kerja dan perlu langsung rangsangan pemerintah," imbuhnya.

Menurutnya, di Jambi ini terkenal Kabupaten Tanjab Timur, Tanjung Barat dan Kerinci sebagai salah satu lumbung beras di Jambi, tapi kenapa hilang, justru sekarang tergantung harus impor.

"Pemerintah harus memberikan solusi terbaik agar Indonesia bisa kembali swasembada beras sebagaimana zaman Soeharto," harap Usman.

(SAN)

SHARE