ECONOMICS

Stok Kedelai Cukup Penuhi Kebutuhan Nasional

Shifa Nurhaliza 01/02/2021 13:30 WIB

Kementerian Perdagangan menjamin kedelai akan selalu tetap tersedia dan industri pengrajin tahu dan tempe akan terus berproduksi.

Stok Kedelai Cukup Penuhi Kebutuhan Nasional (FOTO :MNC Media)

IDXChannel – Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Syailendra mengatakan, stok kedelai sampai saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional. 

Kementerian Perdagangan pun menjamin kedelai akan selalu tetap tersedia dan industri pengrajin tahu dan tempe akan terus berproduksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di tengah kenaikan harga kedelai impor. 

“Kenaikan harga kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe tersebut merupakan dampak pergerakan harga kedelai dunia sejak pertengahan tahun lalu hingga sekarang,” kata Syailendra dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (31/1/2021). 

Berdasarkan sumber dari Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai dunia pada Desember 2020 masih sebesar USD13,12/bushels untuk penyediaan pada Januari 2021. Pada saat ini, harganya telah naik 4,42 persen menjadi USD13,7/bushels untuk penyediaan kedelai pada Februari. 

Meski demikian, diharapkan harga kedelai dunia dapat segera terkoreksi menurun pada periode selanjutnya. 

Menurut Syailendra, saat ini harga kedelai impor di tingkat pengrajin tahu dan tempe secara umum berada di kisaran Rp9.100/kg sampai Rp9.200/kg. Adapun harga kedelai impor pada bulan Februari diperkirakan menjadi berkisar Rp9.500/kg di tingkat pengrajin tahu dan tempe. 

Selain itu, akan dapat terjadi penyesuaian kembali harga tahu yang sebelumnya Rp600/potong menjadi berkisar Rp650/potong dan harga tempe yang sebelumnya Rp15.000/kg menjadi berkisar Rp16.000/kg. 

Menurut dia, telah terjadi kenaikan harga kedelai dunia yang mencapai 30% sebelumnya mulai paruh kedua tahun lalu hingga akhir 2020. Hal itu berdampak pada penyesuaian harga tahu dan tempe di pasar yang naik menjadi rata-rata 20%, mengingat kedelai memberikan kontribusi yang cukup besar sebagai bahan baku produksi tahu dan tempe. 

Selanjutnya, Kemendag akan memantau dan mengevaluasi pergerakan harga kedelai dunia baik ketika terjadi penurunan ataupun kenaikan harga, guna memastikan harga kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe serta harga tahu dan tempe di pasar masih pada tingkat yang wajar. 

Dirinya juga mengimbau, para importir yang memiliki stok kedelai untuk terus memasok kedelai secara kontinu kepada pengrajin tahu dan tempe anggota Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), baik di Puskopti provinsi maupun Kopti kabupaten/kota seluruh Indonesia. 

“Diharapkan produksi tahu dan tempe tetap terus berjalan dan masyarakat masih tetap mendapatkan tahu dan tempe dengan harga terjangkau,” pungkas Syailendra. (SANDY)

SHARE