Strategi Sri Mulyani Kejar Target Investasi Hulu Migas USD14,6 Miliar
Pemerintah menargetkan investasi industri hulu migas pada tahun ini mencapai USD14,6 miliar.
IDXChannel - Pemerintah menargetkan investasi industri hulu minyak dan gas (migas) pada tahun ini mencapai USD14,6 miliar. Untuk mencapai target itu, sejumlah strategi dipersiapkan.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, tren investasi hulu migas terus meningkat. Pada 2021, investasi sektor ini mencapai USD10,9 miliar, lalu naik menjadi USD12,1 miliar pada 2022.
"Kami berharap investasi hulu migas di tahun 2023 ini bisa mencapai USD14,6 miliar," kata dia dalam pembukaan The 4th International Convention On Indonesian Oil and Gas 2023 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Rabu (20/9/2023).
Untuk itu, dia siap untuk menjadi terbuka dan mendengarkan berbagai aspirasi dari pelaku usaha agar iklim investasi minyak dan gas (migas) terus berkembang di Indonesia.
"Ini juga mencakup investasi yang ditujukan untuk mendukung Indonesia dalam mengejar target Net Zero Emission 2060," ujarnya.
Hal ini dia sampaikan khususnya terhadap para investor, pebisnis, dan perusahaan hulu migas yang hadir dalam acara tersebut.
"Untuk mengejar target mengurangi emisi karbon, pemerintah saat ini juga mengejar dukungan investasi pengembangan carbon capture storage (CCS)," ujarnya.
Dia mengungkapkan Kementerian Keuangan akan menyediakan sejumlah kebijakan fiskal yang fleksibel untuk mengundang investasi hulu migas yang lebih besar ke dalam negeri.
Namun, dia menegaskan bahwa insentif perpajakan dalam hal ini akan disediakan secara rasional dan sehat. Pemerintah, kata dia, juga akan terus mengatur upaya adaptif untuk sektor industri migas.
"Indonesia terus melakukan yang terbaik untuk meningkatkan iklim investasi hulu migasnya, baik melalui insentif pajak di sektor produksi dan juga subsidi untuk konsumen," ujar dia.
Pasalnya, Indonesia saat ini juga sedang mengejar target produksi migas nasional sebanyak 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada 2030. Target ini, menurutnya, tidak bisa dicapai tanpa adanya dukungan fiskal yang tepat.
(RNA)