ECONOMICS

Studi Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Meliputi Apa Saja?

Suparjo Ramalan 01/11/2023 21:55 WIB

Pemerintah Indonesia memberikan kesempatan kepada China Railway International Group (CRIG) untuk melakukan studi kelayakan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Studi Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Meliputi Apa Saja? (Foto MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah Indonesia memberikan kesempatan kepada China Railway International Group (CRIG) untuk melakukan studi kelayakan atau feasibility study (FS) atas proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

FS tersebut meliputi komersialisasi alias proyek itu akan menguntungkan atau tidak. Lalu, anggaran yang dibutuhkan dalam proses pembangunan hingga rampungnya mega proyek di sektor transportasi tersebut.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, China Railway akan melihat terlebih dahulu hasil studi kelayakan yang dilakukan. Saat ini proses kajian masih berlangsung dan cukup menyita waktu yang lama.

Pria yang akrab disapa Tiko itu menegaskan, proses pelaksanaan FS tidak sebentar, usai adanya kesepakatan joint study antara Indonesia dan otoritas China.

"Kita lihat nanti, tentunya secara komersial China harus melihat apakah feasibility atau nggak dan berapa projek cost-nya, jadi ya kita kasih kesempatan mereka dan mereka tidak langsung bilang iya," ujar Tiko saat ditemui wartawan di Gedung Sarinah, Jakarta, Rabu (1/11/2023).

Pemerintah, kata dia, memang memberikan kepercayaan kepada China untuk membangun proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Alasannya, China Railway International Group sudah terlibat dalam Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang sebelumnya membangun proyek existing yakni Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Secara ‎komposisi saham KCIC 60 persen dikendalikan oleh konsorsium BUMN atau PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI). Sementara, 40 persen dimiliki China Railway International Group.

"Ya karena kan mereka sudah membangun existing ya. Mereka sedang melakukan kajian tentunya kajian itu akan menentukan berapa projek cost-nya dan apakah secara komersial menguntungkan apa enggak," papar Tiko. 

(YNA)

SHARE