Subsidi dan Kompensasi Energi di RAPBN 2025 Naik Jadi Rp394,3 Triliun
Subsidi dan kompensasi energi dalam RAPBN 2025 dialokasikan sebesar Rp394,3 triliun
IDXChannel - Subsidi dan kompensasi energi dalam Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2025 dialokasikan sebesar Rp394,3 triliun. Angka ini naik sekitar 18 persen dari pagu 2024 sebesar Rp334,8 triliun.
"Ini untuk LPG 3 kg, solar, minyak tanah, serta subsidi listrik terutama untuk rumah tangga miskin dan rentan serta transisi energi akan dilakukan menggunakan anggaran untuk ketahanan energi ini," kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (16/8/2024).
Selain subsidi dan kompensasi energi, kata Sri Mulyani, pemerintah juga mengalokasikan subsidi non energi Rp131,3 triliun. Lonjakan besar terjadi pada subsidi nonenergi karena alokasi untuk pupuk subsidi.
"Karena kita mengalokasikan hingga 9 juta ton pupuk subsidi. Ini kenaikan dari 6-7jt ton tahun lalu. Ini tentu perlu untuk terus dijaga dari segi ketepatan sasaran," kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
Selain pupuk, Sri Mulyani menambahkan, subsidi nonenergi juga diberikan kepada subsidi kredit properti untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). "Terutama untuk pembelian rumah pertama, ini untuk mengakselerasi satu juta rumah untuk MBR dan tahun depan mungkin akan ada target baru yang akan ditetapkan oleh pemerintahan Presiden terpilih," katanya.
Dia menyebut, aneka subsidi lain juga tetap akan dilanjutkan seperti subsidi Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk UMKM, petani dan nelayan. Selain itu, pemerintah juga menyiapkan berbagai insentif pajak dalam bentuk Pajak Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk sektor-sektor tertentu seperti otomotif dan properti.
Besaran subsidi dan kompensasi, baik energi dan nonenergi ini membuat alokasinya mencapai Rp525 triliun dalam RAPBN 2025.
(Rahmat Fiansyah)