ECONOMICS

Suku Bunga Melonjak, ECB Sebut Sektor Properti Paling Rentan Terdampak

Tim IDXChannel 23/09/2022 10:46 WIB

sangat penting bagi perbankan untuk meninjau ulang kekuatan permodalan mereka dengan menggunakan skenario terburuk yang dapat terjadi terkait potensi resesi.

Suku Bunga Melonjak, ECB Sebut Sektor Properti Paling Rentan Terdampak (foto: MNC Media)

IDXChannel - Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) mengingatkan semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan persiapan awal terkait ancaman terjadinya resesi yang semakin nyata.

Dari tren kenaikan suku bunga, misalnya, ECB menilai dampak yang pertama kali dirasakan tentu adalah melonjaknya bunga pinjaman, yang kemungkinan besar berpengaruh pada minat dan daya bayar masyarakat. Tak hanya itu, biaya pinjaman juga bakal membengkak.

"Perusahaan yang terlibat dalam pembiayaan real estat komersial, real estat perumahan dan pembiayaan konsumen harus waspada, karena akan terkena (dampak) kenaikan biaya pinjaman. Ini membutuhkan perhatian ekstra," ujar Pengawas ECB, Andrea Enria, sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (20/9/2022). 

Secara umum, Enria mengingatkan agar kalangan perbankan lebih meningkatkan kewaspadaan dan meninjau kembali kekuatan permodalannya, terutama saat memasuki musim dingin tahun ini yang dinilai lebih menantang.

Enria percaya bahwa bank-bank di kawasan Eropa telah membangun permodalan yang cukup dalam beberapa tahun terakhir, selain juga telah mendapatkan margin dari kenaikan suku bunga. Namun, ancaman resesi dan tingginya harga energi diyakini bakal membebani kinerja perbankan ke depan.

"Kami mendorong bank untuk sangat fokus pada konsentrasi eksposure mereka terhadap sektor-sektor yang sangat bergantung pada energi dan rentan terhadap guncangan energi," tutur Enria.

Karenanya, menurut Enria, sangat penting bagi perbankan untuk meninjau ulang kekuatan permodalan mereka dengan menggunakan skenario terburuk yang dapat terjadi terkait potensi resesi dan lonjakan harga energi yang belum juga melandai.

"Kami menyediakan diri untuk dapat terlibat dalam setiap diskusi yang diperlukan," tutur Enria.

ECB menaikkan suku dengan gabungan 125 basis poin dalam dua pertemuan terakhirnya dan kenaikan suku bunga masih mungkin terjadi tahun ini, menjadikannya siklus pengetatan pada kebijakan paling agresif dalam sejarah bank.

"Ada juga tekanan dari isu eksposure kliring derivatif energi yang kami lihat sebagai isu belakangan ini," tegas Enria. (TSA)

Penulis: Nur Pahdilah

SHARE