Sukuk Tabungan ST011 Terjual Rp20,02 Triliun, Mayoritas Pembeli Kaum Milenial
Total penjualan Sukuk Tabungan ST011T2 dan ST011T4 (Green Sukuk) mencapai Rp20,02 triliun.
IDXChannel - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mengumumkan hasil penjualan Sukuk Tabungan seri ST011 baik untuk tenor 2 tahun maupun tenor 4 tahun, yakni tembus Rp20,02 triliun.
Masa penawaran ST011T2 (Tenor 2 Tahun) dan Green Sukuk Ritel dan ST011T4 (Tenor 4 Tahun) sudah selesai.
"Total volume pemesanan pembelian ST011T2 dan ST011T4 (Green Sukuk) yang telah ditetapkan adalah sebesar Rp20.025.157.000.000," tulis keterangan resmi DJPPR Kemenkeu, Selasa (12/12).
Sukuk Tabungan seri ST011T2 dan ST011T4 (Green Sukuk) ini menggunakan akad Wakalah dengan menggunakan Barang Milik Negara (BMN) dan Proyek APBN 2023 sebagai underlying asset.
Penerbitan ST011 merupakan penerbitan instrumen SBSN ritel terakhir di 2023. Sukuk Tabungan seri ST011T2 (Tenor 2 Tahun) menawarkan tingkat imbalan atau kupon sebesar 6,30% per tahun dan seri ST011T4 (Tenor 4 Tahun) 6,50% per tahun yang bersifat floating with floor.
Terbukti, animo masyarakat sangat tinggi untuk berinvestasi di ST011. Antusiasme masyarakat juga terlihat dari keikutsertaan dalam kegiatan edukasi yang dilaksanakan, baik secara offline maupun online sepanjang masa penawaran ST011.
Berikut beberapa catatan capaian penjualan ST011T2 dan ST011T4 (Green Sukuk):
1. ST011 merupakan seri SBSN Ritel keempat yang diterbitkan pada 2023 dalam dual tranches, yaitu seri ST011T2 (Tenor 2 Tahun) dan Green Sukuk Ritel - Sukuk Tabungan seri ST011T4 (Tenor 4 Tahun).
Total penerbitan untuk ST011 sebesar Rp20 triliun dari 68.284 investor dengan rincian total penjualan ST011T2 sebesar Rp14,5 triliun dan ST011T4 sebesar Rp5,5 triliun.
2. Kuota seri ST011T4 telah terpenuhi T-3 sebelum masa penawaran berakhir, hal ini menunjukkan minat investor terhadap ST tenor 4 tahun masih tinggi.
3. Berdasarkan Range Nominal Pemesanan, baik ST011T2 maupun ST011T4, jumlah investor terbanyak berada pada range Rp5 juta hingga Rp100 juta (44,83% untuk ST011T2 dan 43,71% untuk ST011T4), dengan volume pemesanan terbesar pada range di atas Rp1 miliar (39,82% untuk ST011T2 dan 49,20% untuk ST011T4).
4. Berdasarkan Gender, baik ST011T2 maupun ST011T4 jumlah investor didominasi oleh investor perempuan masing-masing sebesar 58,42% dan 52,16%. Dari sisi volume pemesanan, ST011T2 didominasi oleh investor perempuan sebesar 51,88%, sedangkan ST011T4 didominasi oleh investor laki-laki sebesar 56,14%.
5. Berdasarkan Wilayah Pemesanan, ST011 kembali menjangkau seluruh provinsi di wilayah Indonesia. Baik ST011T2 maupun ST011T4, pemesanan didominasi wilayah Indonesia Bagian Barat (selain DKI Jakarta). Untuk ST011T2 dengan jumlah investor 32.836 orang (60,20%) dan volume pemesanan Rp6,95 triliun (47,84%). Sedangkan untuk ST011T4, jumlah investor 11.497 orang (60,14%) dan volume pemesanan Rp2,67 triliun (48,50%).
6. Berdasarkan Profesi, baik ST011T2 maupun ST011T4 jumlah investor didominasi pegawai swasta, yaitu sebesar 34,10% dan 36,55%. Sedangkan volume pemesanan didominasi wirawasta masing-masing sebesar 34,25% dan 34,08%.
7. Jumlah investor milenial mendominasi dengan total investor sebesar 28.575 orang untuk ST011T2 dan 10.655 orang untuk ST011T4. Kontribusi investor milenial terus meningkat dibandingkan penerbitan ST010.
8. Jumlah investor baru ST011T2 dan ST011T4 terhadap SBN Ritel sebanyak 15.586 investor dengan total volume pemesanan Rp2,9 triliun. Sedangkan jika dibandingkan terhadap SBSN Ritel, jumlah investor baru sebesar 23.177 investor dengan total volume pemesanan Rp4,7 triliun.
(FAY)