Surplus Anggaran DKI Jakarta Capai Rp474,26 Triliun Ditopang Penerimaan Pajak
Perekonomian yang mulai pulih ikut mendorong pendapatan daerah, terutama di DKI Jakarta. Bahkan provinsi tersebut mampu mencetak surplus yang cukup besar.
IDXChannel – Perekonomian yang mulai pulih ikut mendorong pendapatan daerah, terutama di DKI Jakarta. Bahkan provinsi tersebut mampu mencetak surplus yang cukup besar.
Ekonomi pada wilayah DKI Jakarta tercatat makin menguat dengan realisasi pendapatan APBN Regional sampai dengan 31 Mei 2022 mencapai Rp675,57 triliun (69,68% dari target), sedangkan pagu belanja terealisasi sebesar Rp201,31 triliun (31,56% dari target).
Dampaknya terjadi surplus regional sebesar Rp474,26 triliun. Surplus tersebut meningkat 117,61% dibandingkan periode yang sama tahun 2021.
Adapun Inflasi pada Mei 2022 mengalami kenaikan 0,06% (m to m) dan 2,27% (yoy) dan 1,62% (ytd), dipicu penurunan harga daging ayam ras, minyak goreng dan beras pasca momen lebaran.
“Kontribusi penerimaan regional DKI Jakarta terhadap penerimaan nasional mencapai 67-69%,” jelas Kepala Kanwil Ditjen Pajak Jakarta Selatan I Dionysius Lucas Hendrawan di Jakarta, Rabu(29/6/2022).
Hal itu menunjukan bahwa penerimaan regional DKI Jakarta mempunyai kontribusi yang sangat besar secara nasional, dan saat ini sangat membaik dari sisi penerimaan. “Dengan adanya Program Pengungkapan Sukarela (PPS) yang masih berjalan, diharapkan pundi-pundi penerimaan dapat terus bertambah”, tambahnya.
Kinerja Penerimaan juga diharapkan terus dijaga. Penerimaan Dalam Negeri DKI Jakarta hingga 31 Mei 2022 berhasil mencapai Rp675,43 triliun (69,70% dari target), naik 51,42% dibandingkan periode yang sama tahun 2021.
Itu karena ditopang Realisasi Perpajakan sebesar Rp533,42 triliun atau mencapai 64,65% dari target, melonjak naik 62,83% terutama dari Pajak Penghasilan yang naik 72,62%. Realisasi penerimaan Bea Keluar/Pungutan Ekspor melesat melampaui target dengan realisasi Rp136,56 miliar atau sebesar 435,46% dari target.
Peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebanyak 19,86% dengan realisasi sebesar Rp142,00 triliun juga turut berkontribusi dalam menjaga kinerja penerimaan di regional DKI Jakarta," ungkap Dionysius.
Kinerja neraca perdagangan pada regional DKI Jakarta bergerak ke arah positif dari tahun 2021. Walaupun demikian, selama April 2022 kinerja neraca perdagangan mengalami penurunan.
Ekspor DKI Jakarta pada April 2022 sebesar USD0,95 miliar, turun 2,4% dibandingkan Maret 2022 utamanya karena penurunan Nilai Ekspor Logam Mulia dan Perhiasan Permata sebesar 17,2%.
Sedangkan Impor DKI Jakarta pada April 2022 sebesar USD5,43 miliar, turun 20,9% dibandingkan Maret 2022 utamanya karena penurunan Nilai Impor Mesin dan Perlengkapan Elektrik serta Bagiannya sebesar 35,8%.
Di sisi lain, kemudahan/kelonggaran keimigrasian meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara. Kunjungan Wisatawan Mancanegara (Wisman) ke Wilayah DKI Jakarta pada April 2022 mencapai 36.061 kunjungan, naik 54,6% dibandingkan Maret 2022.
Wisman di DKI Jakarta didominasi dari Tiongkok sebanyak 9,30%, Singapura sebanyak 7,60% dan India sebanyak 6,40%. Peningkatan kunjungan wisman didukung dengan kelonggaran/kemudahan keimigrasian sejak awal April 2022.
Pada Investasi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) Triwulan I 2022 sebesar Rp265,77 triliun, mengalami kontraksi 2,23% (q to q) karena munculnya varian COVID-19 Omicron, namun tumbuh positif 4,94% (yoy) bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," pungkasnya.
Adapun, dinamika kasus COVID-19 memang terus berlanjut, namun masih terkendali. Mei 2022, kasus terkonfirmasi COVID-19 DKI Jakarta adalah sebanyak 1.250.678 orang dan yang harus melakukan perawatan sebanyak 1.163 orang atau naik 7,58% dibandingkan 30 April 2022, dengan tingkat kesembuhan sebesar 98,68% atau sebanyak 1.234.247 orang.
Sementara itu, kasus yang terkonfirmasi meninggal dunia mencapai 15.268 orang. Selama April-Mei 2022, kasus terkonfirmasi melonjak cukup tinggi sebanyak 2.709 orang, tetapi tetap dalam kendali, diindikasikan dari jumlah pasien yang sembuh bertambah sebanyak 2.875 orang.
Hadir pula dalam konferensi pers tersebut yaitu Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi DKI Jakarta Alfiker Siringoringo, Kepala Kanwil Ditjen Pajak Jakarta Selatan I Dionysius Lucas Hendrawan, Kepala Kanwil Ditjen Bea dan Cukai DKI Jakarta Rusman Hadi, dan Kepala Kanwil Ditjen Kekayaan Negara Provinsi DKI Jakarta Aloysius Yanis Dhaniarto.
(FRI)