ECONOMICS

Survei BI: Kinerja Dunia Usaha Meningkat di Triwulan II-2023

Michelle Natalia 14/07/2023 10:58 WIB

nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) meningkat jadi 16,62 persen, lebih tinggi dari SBT pada triwulan I-2023 yang masih sebesar 11,05 persen. 

Survei BI: Kinerja Dunia Usaha Meningkat di Triwulan II-2023 (foto: MNC Media)

IDXChannel- Bank Indonesia (BI) melaporkan Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang mengindikasikan meningkatnya kinerja kegiatan dunia usaha pada triwulan II-2023.

Indikasi tersebut tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) yang sebesar 16,62 persen, lebih tinggi dari SBT pada triwulan I-2023 yang masih sebesar 11,05 persen. 

"Peningkatan kinerja kegiatan usaha terjadi pada mayoritas Lapangan Usaha (LU), terutama pada LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan seiring dengan pola historis musim panen tanaman bahan makanan (tabama) dan hortikultura dan LU Industri Pengolahan sejalan dengan peningkatan aktivitas industri dan kapasitas penyimpanan yang mendukung," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, Jumat (14/7/2023).

Selain itu, menurut Erwin, kinerja LU Konstruksi juga terindikasi meningkat sejalan dengan dimulainya pembangunan proyek domestik.

LU Perdagangan Besar dan Eceran, LU Transportasi dan Pergudangan, dan LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum meningkat sejalan dengan peningkatan permintaan saat Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) Ramadan dan Idulfitri 1444 H.

"Sejalan dengan perkembangan kegiatan dunia usaha, kapasitas produksi terpakai pada triwulan II-2023 tercatat sebesar 74,88 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada triwulan I-2023 yang sebesar 72,33 persen," tutur Erwin.

Penggunaan tenaga kerja juga terindikasi meningkat dan berada dalam fase ekspansi. Sementara itu, kondisi keuangan dunia usaha terindikasi membaik dari seluruh aspek, yaitu aspek likuiditas dan rentabilitas, dengan akses pembiayaan yang tetap mudah.

"Pada triwulan III 2023, responden memprakirakan kegiatan usaha tetap kuat dengan SBT sebesar 15,42 persen," ungkap Erwin.

Kegiatan usaha yang tetap kuat diperkirakan terjadi pada beberapa LU sekunder, antara lain LU Industri Pengolahan sejalan dengan peningkatan permintaan dan ketersediaan sarana produksi yang mendukung dan LU Konstruksi sejalan dengan meningkatnya permintaan dan berlanjutnya proyek domestik.

Selain itu, kinerja LU Pertambangan dan Penggalian juga diprakirakan meningkat sejalan dengan faktor musiman, ketersediaan sarana produksi, serta peningkatan kapasitas penyimpanan. (TSA)

SHARE