Tak Ada Ciri Khusus, Sebagian Besar Pasien Omicron di Indonesia Tanpa Gejala
Gejala yang terjadi pasa pasien yang terinfeksi Omicron pada dasarnya tidak jauh dengan gejala virus pada umumnya.
IDXChannel - Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI RSUP Persahabatan, dr. Prasenohadi, Sp.P, KIC, Ph.D, menjelaskan bahwa gejala yang terjadi pasa pasien yang terinfeksi Omicron pada dasarnya tidak jauh dengan gejala virus pada umumnya. Beberapa gejala yang paling sering ditemui adalah demam, batuk, dan sesak nafas.
Selain itu ada tidak menutup pula seseorang akan mengalami beberapa gejala lain yang khas saat seseorang terinfeksi virus seperti sakit kepala, dan nyeri otot. Oleh sebab itu masyarakat diikmbau untuk lebih waspada dan segera pergi ke fasilitas pelayanan kesehatan apabila menemukan beberapa gejala tersebut.
“Jadi kalau ada masyarakat yang mengalami gejala seperti itu segera pergi ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ucap dr. Prasenohadi pada keterangan pers BNPB, Kamis (30/12/2021).
Senada dengan pendapat dr. Prasenohadi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Sekaligus Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid mengatakan dari 68 kasus Omicron yang terdeteksi di Indonesia, sebagian besar dari pasien m,emang tidak mengalami gejala atau OTG.
“Dari 68 kasus Omicron, 52 diantaranya tidak bergejala sama sekali. Sisanya bergejala tapi sangat-sangat ringan,” kata Siti Nadia.
Sebelumnya pemerintah sempat menemukan satu kasus Omicron yang disebabkan oleh transmisi lokal dari seorang pria berusia 37 tahun asal Medan. Saat ini pasien sedang diisolasi di Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara. Menurutnya pasien tersebut tidak memiliki gejala yang berarti, namun karena beberapa macam alasan diputuskan dievakuasi menuju rumah sakit.
“Kalaupun ada yang dikirim ke RSPI Sulianti Saroso itu sebenarnya lebih pada kita ingin memastikan penularan lokal kita tangani. Karena proses penanganan infeksi jauh lebih baik di rumah sakit,” tuntasnya.
(NDA)