Tak Cuma Iklim, Mentan Ungkap Faktor Ancaman Krisis Pangan Global
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan selain perubahan iklim dan perang, krisis pangan juga diperparah dengan adanya masalah food loss and food waste
IDXChannel - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan selain perubahan iklim dan perang yang menghambat rantai pasok bahan makanan, ancaman krisis pangan juga diperparah dengan adanya masalah food loss and food waste.
Food loss sendiri artinya hilangnya bahan makanan di rantai pasok. Hal tersebut disebabkan biasanya karena bahan makanan yang rusak sebelum sampai ke konsumen.
Sedangkan food waste sendiri merupakan makanan sisa atau makanan yang tidak habis oleh konsumen. Hal tersebut pada akhirnya menyebabkan limbah makanan yang menumpuk. Food waste biasanya terjadi akibat sifat konsumen yang kerap membuang makanan yang sudah jadi.
"Isu itu kini menjadi penting ditengah ancaman global, hasil kajiaan FAO menunjukkan sepertiga bahan pangan yang di produksi dunia terbuang dan menjadi sampah yang tidak dapat di daur ulang," kata Mentan dalam membuka workshop food loss and food waste, Selasa (21/6/2022).
Sedangkan pada saat yang bersamaan, Mentan menjelaskan terjadi kebutuhan bahan makanan yang terus meningkat akibat jumlah populasi dunia yang terus bertambah setiap tahunnya.
Bahkan pada tahun 2050 diprediksi bahanan makan harus memenuhi kebutuhan untuk 9 miliar manusia. Tentu populasi yang meningkat tidak sepadan dengan produksi yang dihasilkan jika tidak ada penanganan yang dini mulai saat ini.
"Oleh karena itu workshop ini sangat tepat untuk tercipta sistem pangan berkelanjutan dalam skala nasional bahkan skala global," kata Mentan.
Mentan menjelaskan, catatan Bappenas, Indonesia sendiri pada tahun 2019 jumlah food loss dan food waste di Indonesia berkisar antara 115 hingga 184kg perkapita pertahun. Maka dari itu menurutnya penanganan food loss and waste menjadi salah satu pilar dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan.
"Sebagai contoh, mengurangi 25% kehilangan produksi padi di Indonesia, akan meningkatkan ketersediaan pangan beras hingga 4 kg/kapita," pungkas Mentan. (TYO)