ECONOMICS

Tak Hanya Swasta, Angkutan Milik Negara Juga Tergerus Ojol

Suparjo Ramalan 04/02/2022 20:11 WIB

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengakui sudah terjadi penurunan kinerja terhadap angkutan umum milik negara.

Tak Hanya Swasta, Angkutan Milik Negara Juga Tergerus Ojol. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengakui sudah terjadi penurunan kinerja terhadap angkutan umum milik negara. Kondisi ini terjadi karena telah terjadi pergeseran sistem transportasi swasta dan kendaraan pribadi, termasuk angkutan ilegal.

Adapun jenis transportasi darat milik swasta yang mampu menggerus ekosistem transportasi pemerintah adalah ojek online dan taksi online. Sementara kendaraan umum milik negara yang mengalami penurunan adalah Bus atau Damri

"Sekarang angkutan BUS semakin lama semakin menurun. Makanya, tidak ada angkutan very ilegal kan, bayangkan kalau ada ferry ilegal. Terus angkutan online, taksi online, ojek online menggerus transportasi darat," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi, Jumat (4/2/2022). 

Dia mengutarakan pemerintah terus memperkuat ekosistem transportasi darat melalui pembangunan sejumlah infrastruktur fisik, seperti pembangunan terminal Bus di sejumlah daerah. Namun begitu, ekosistem Bus justru landai dan tidak mengalami perubahan signifikan. 

"Kami sekarang sudah membangun beberapa terminal di daerah, tapi begitu kita bagun, kita bagusin ekosistem bus nya tidak naik naik, padahal pembangunan infrastruktur fisik untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat," kata dia. 

Setyadi juga menilai kendaraan pribadi pun ikut menggerus angkutan bus. Sebab utamanya karena ada perubahan perilaku masyarakat terhadap penggunaan transportasi. 

Dia mencontohkan, pembangunan jalan tol yang masif dilakukan Presiden Joko (Jokowi) membuat masyarakat memilih menggunakan kendaraan pribadi daripada transportasi umum milik pemerintah. 

"Tapi sekarang sudah terjadi perubahan perilaku masyarakat terhadap angkutan darat ini. Bahkan, adanya pembangunan jalan tol yang dibangun oleh Presiden kita dengan masif di beberapa tempat, ada beberapa perilaku yang beda sekali di masyarakat, dari Surabaya ke Semarang dengan menggunakan kendaraan pribadi hanya beberapa jam sampai di sana," tutur dia. 

Setiyadi pun mewanti-wanti transportasi milik swasta dan kendaraan pribadi menurunkan aspek pelayanan yang sudah diberikan negara. 

"Kami tadi rapat dengan Pak Menteri (Budi Karya) beliau juga menyampaikan keprihatinan yang kita harus bergerak seperti apa ini," kata dia. (TYO)

SHARE