ECONOMICS

Tak Lagi PPKM, Tingkat Okupansi Perkantoran Jakarta Naik Jadi 74 Persen

Viola Triamanda/MPI 23/02/2023 15:22 WIB

Pencabutan PPKM berdampak positif bagi bisnis properti subsektor perkantoran di area Central Business District (CBD) Jakarta yang meningkat menjadi 74%.

Tak Lagi PPKM, Tingkat Okupansi Perkantoran Jakarta Naik Jadi 74 Persen. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pencabutan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berdampak positif bagi bisnis properti subsektor perkantoran di area Central Business District (CBD) Jakarta. Meskipun masih dibayang-bayangi potensi resesi global.

Property Highlight terbaru dari Knight Frank Indonesia menunjukkan tingkat okupansi perkantoran CBD Jakarta di semester kedua 2022 perlahan mengalami peningkatan di angka 74,1%. Sektor logistik menjadi penyumbang okupansi yang cukup agresif di akhir 2022.

Laporan tersebut juga menyebutkan per semester kedua tahun lalu, terdapat dua pasokan gedung baru yang menambah stok ruang perkantoran menjadi 6.991.223 meter persegi.

Stok perkantoran yang masih terus bertambah di tengah kondisi ekonomi yang masih dalam proses pemulihan memberikan tantangan berkelanjutan untuk sektor perkantoran di Jakarta.

“Meski demikian, tercatatnya okupansi dari sektor logistik yang agresif di akhir tahun 2022 juga turut memberikan secercah harapan untuk pertahanan di sektor perkantoran CBD Jakarta ke depannya," ujar Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat saat Press Conference Jakarta Property Highlight H2 2022, Kamis (23/02/2023).

Jakarta Property Highlight juga mencatat adanya optimisme pasar, yang walaupun hingga saat ini harga sewa gedung perkantoran di Jakarta masih stagnan dan cenderung melemah hingga 6%. Adapun, deretan proyek gedung perkantoran baru yang memiliki harga sewa cenderung lebih tinggi seperti gedung berkonsep ramah lingkungan, tercatat masih mendominasi untuk masuk menambah pasokan. 

Bahkan menurut laporan, terdapat 3 dari 5 gedung perkantoran yang akan hadir hingga 2025 merupakan gedung berkonsep green building.

Lebih jauh lagi, laporan Jakarta Property Highlight juga mencatat bahwa selain sektor logistik, terdapat beberapa sektor lain yang juga cukup potensial dalam mendorong pertumbuhan tingkat okupansi di sektor perkantoran di semester kedua tahun 2022. 

Sektor-sektor tersebut antara lain adalah sektor information technology (IT), fintech, mining, insurance, agrobusiness, automotive, oil and gas, energy, healthcare, dan trading.

Sementara itu, Country Head dari Knight Frank Indonesia,Willson Kalip, menyebut meski masih dalam masa yang menantang, namun serapan tahunan ruang perkantoran yang kembali positif setelah tercatat negatif di tahun lalu. Hal itu menjadi indikasi seluruh pemangku kepentingan berupaya untuk pivoting toward opportunities untuk memperbaiki performa sektor perkantoran CBD Jakarta di akhir tahun 2022 lalu.

"Untuk tahun ini diharapkan perbaikan dapat terus berlanjut positif," katanya.

(FRI)

SHARE