ECONOMICS

Tak Perlu Batu Kerikil, Ini Teknologi yang Dipakai di Proyek Kereta Cepat

Adi Haryanto 14/10/2021 18:00 WIB

Proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) tidak hanya membawa moda transportas baru, tetapi juga teknologi yang dipakai selama proses pembangunan.

Tak Perlu Batu Kerikil, Ini Teknologi yang Dipakai di Proyek Kereta Cepat. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) tidak hanya membawa moda transportas baru, tetapi juga teknologi yang dipakai selama proses pembangunannya. Hal ini merupakan bagian dari sharing knowledge atau transfer teknologi dari China kepada pekerja di Indonesia.

GM Corporate Secretary PT KCIC, Mirza Soraya, menyebutkan, sejak awal pembangunan proyek KCJB membawa banyak teknologi dan metode-metode baru dibidang konstruksi. Itu memberikan pengalaman dan pembelajaran bagi perencana maupun pelaksana dari Indonesia untuk perancangan metode kerja selanjutnya.

"Salah satu transfer teknologi dan pengetahuan yang terjadi dari Tiongkok ke Indonesia melalui proyek KCJB adalah penerapan metode cast in situ. Metode ini merupakan teknik pengecoran langsung di titik proyek secara sekaligus dan termasuk cara baru," kata Mirza dalam keteranganya, Kamis (14/10/2021).

Cast in situ adalah metode cor ditempat langsung one span full. Cara ini pernah dilakukan di Indonesia, namun biasanya tidak langsung selesai karena sistem cor bertahap.

"Dibanding metode precast, pekerjaan ini lebih fleksibel, tidak memerlukan alat gantry besar untuk delivery box girder-nya,” sambungnya. 

Transfer teknologi juga terjadi dalam pengerjaan slab track, yaitu bantalan rel kereta yang berbentuk pelat dan berfungsi meneruskan beban dari atas secara merata. Slab track KCJB berbeda dengan bantalan rel untuk kereta pada umumnya. Karena di cor beton, slab track ini tidak memberlukan bebatuan di sepanjang rel dan minim perawatan. 

Saat ini, pengerjaan slab track dilakukan sepenuhnya oleh SDM dari Wika yang prosesnya dilakukan di Slab Track Prefabrication Workshop di Dawuan, Purwakarta. Wika Beton akan melanjutkan produksi sebanyak 13.315 unit slab track dalam periode satu tahun terhitung sejak pertengahan tahun 2021 hingga pertengahan tahun 2022. 

PT Wijaya Karya (Wika) selaku kontraktor lokal satu-satunya dalam konsorsium kontraktor KCJB menerima alih pengetahuan dari Sinohydro di Casting Yard 1. Lalu dilakukan pengembangan menjadi metode cast in situ. Selanjutnya metode ini diterapkan di 137 titik box girder di proyek KCJB oleh SDM dari Wika. 

"Adanya transfer teknologi dapat meningkatkan wawasan SDM Indonesia di bidang konstruksi. Sehingga skill tenaga lokal akan meningkat melalui insight yang diperoleh dari proyek KCJB,” pungkasnya. (TYO)

SHARE