ECONOMICS

Tak Terdampak Resesi Global, Bisnis Hotel di Indonesia Diprediksi Melesat

Dovana Hasiana/MPI 07/02/2023 20:12 WIB

Risiko resesi global 2023 diperkirakan tidak bakal berdampak signifikan terhadap sektor pariwisata Indonesia. 

Tak Terdampak Resesi Global, Bisnis Hotel di Indonesia Diprediksi Melesat. Foto: MNC Media.

IDXChannel – Risiko resesi global 2023 diperkirakan tidak bakal berdampak signifikan terhadap sektor pariwisata Indonesia. Bahkan, setelah masa pemulihan pada 2023, bisnis perhotelan di Indonesia diprediksi  melesat bak meteor alias booming pada 2024.

Menurut CEO Archipelago International John Flood, pada 2023-2024 akan terjadi peningkatan drastis investasi properti di sektor hospitality. 

Jumlah tamu hotel pun akan melonjak tajam dibanding sebelumnya. Selain didorong sektor pariwisata yang kembali bergeliat di berbagai daerah, hal ini juga didukung momentum pemilu. 

"Mereka yang berkepentingan dengan pemilu akan menggelar banyak pertemuan dan acara di hotel-hotel. MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition) bakal dinamis. Tentu dibarengi dengan okupansi hotel yang tinggi," ujar John Flood di sela pembukaan mini soccer antarhotel di Sentul, Bogor, Jawa Barat, dikutip Selasa (7/2/2023).

Faktor lain yang membuat dia kian optimistis adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023, yang menurut prediksi Bank Indonesia (BI) di kisaran 4,5-5,3%. 

Kecil kemungkinan RI terdampak parah oleh resesi global. BI dalam keterangan resminya menyatakan pertumbuhan ekonomi 2023 didorong melejitnya konsumsi rumah tangga maupun investasi. 

Mobilitas masyarakat terus meningkat, prospek bisnis membaik dan penenaman modal asing (PMA) meningkat diiringi tuntasnya beragam proyek strategis nasional (PSN).
 
"Jadi, orang-orang akan lebih banyak bepergian. Mereka akan banyak mengeluarkan uang termasuk untuk menginap. Bisnis pariwisata dan hospitality secara keseluruhan akan bagus," kata John.  

Dengan optimisme ini, dia mematok target bisa menjual lebih dari 20 ribu kunci kamar hotel pada 2023, kemudian 30 ribu kunci pada 2024, bahkan hingga 400 ribu kunci kamar hotel dalam 4-5 tahun ke depan. 

Saat ini Archipelago International memiliki lebih dari 40 ribu kamar di lebih dari 200 destinasi di seluruh Asia Tenggara, Karibia, Timur Tengah, dan Oseania.

Sebelumnya, Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) juga memprediksi resesi global yang diperkirakan terjadi pada 2023 tidak akan terlalu berdampak terhadap sektor pariwisata di Tanah Air. 

Kepala Humas Astindo Madeleine Sophie mengatakan, wisatawan lokal Indonesia bakal banyak yang melakukan perjalanan, terlebih berbagai pembatasan terkait pandemi Covid-19 sudah semakin longgar. (NIA)

SHARE